Data Pendukung: Survei Kemdikbud 2024 menunjukkan 34 persen kasus ketidakjujuran siswa terjadi karena tekanan pencapaian nilai, bukan malas belajar.
- Konflik Nilai Pancasila dengan Lingkungan Sosial
Kasus: Siswa SD menganggap membuang sampah sembarangan adalah hal wajar karena meniru orang tua.
Solusi: Guru harus menggunakan metode role-play atau proyek lapangan (misal: membersihkan lingkungan sekolah) untuk internalisasi nilai.
- Dilema Guru: Antara Empati dan Keadilan
Kasus: Pak Wahyu bimbang memberi kelonggaran tugas untuk Ayu yang terlambat karena alasan keluarga, sementara siswa lain ditolak.
Solusi: Konsistensi aturan penting, tetapi guru bisa membuka ruang dialog kelas untuk mengevaluasi kebijakan deadline secara partisipatif.
Tantangan: AI, ADHD, dan Budaya Hadiah
Post Test FPPN 2025 juga menyoroti isu kekinian:
- Penyalahgunaan AI dalam ujian: Guru perlu mengajarkan etika teknologi melalui workshop.
- Siswa dengan ADHD: Dibutuhkan modifikasi aktivitas fisik dalam pembelajaran tanpa mengganggu konsentrasi kelas.
Budaya hadiah untuk guru: Kemdikbud mengingatkan bahwa gratifikasi sekecil apa pun dapat melanggar Peraturan Pemerintah No. 19/2025 tentang Kode Etik Guru.
Baca Juga: Tips Membuat Jurnal Pembelajaran Mendalam dan Asesmen PPG 2025
Guru sebagai Agen Perubahan
Post Test FPPN bukan sekadar ujian, tetapi cermin tantangan nyata di lapangan. Kunci jawaban yang disediakan harus dipahami sebagai panduan berpikir kritis, bukan solusi instan.
Bagi peserta PPG, materi ini dapat diakses lebih lengkap melalui Ruang GTK, dengan tetap mengedepankan orisinalitas jawaban.