Menurutnya, seorang investor sukses justru terbuka terhadap kesalahan pribadi. Ia mencontohkan tokoh legendaris dunia investasi, Warren Buffett, sebagai sosok yang jujur terhadap kekeliruannya.
“Kalau orang udah kaya, Buffett dia terbuka dengan kesalahannya. Gua juga terbuka dengan kesalahan gua karena kita tidak mungkinlah make money 100 persen di market.”
Timothy menekankan bahwa tidak ada satu pun investor yang selalu untung di pasar. Bahkan dirinya sendiri, yang sudah memiliki pengalaman lebih dari satu dekade, masih sering melakukan kesalahan.
Baca Juga: Timothy Ronald Jelaskan 5 Tingkatan Manusia dalam Dunia Kapitalisme: Kamu Ada di Level Mana?
Jam Terbang Tak Bisa Dibohongi
Salah satu poin penting dalam pernyataan Timothy adalah soal jam terbang. Ia menegaskan bahwa apa yang ia sampaikan bukanlah hasil mencontek pendapat orang lain, melainkan buah dari pengalaman pribadi selama bertahun-tahun menganalisis pasar.
“Gua ngomong based on pengalaman gua sendiri, experience gua sendiri, bukan experience orang lain gua contek terus gua ngomong kayak seolah gua udah tahu.”
Dengan lebih dari 30.000 jam analisis pasar, Timothy menekankan bahwa keahlian dalam investasi dibentuk oleh proses panjang, kegagalan, serta pembelajaran dari pengalaman nyata.
“Itu bedanya jam terbang. Gua analisa market 30.000 jam, itu lebih 10 tahun ya.”