Ilustrasi - Sistem Payment ID akan mengubah transaksi digital di Indonesia. Simak dampaknya bagi masyarakat, UMKM, dan keamanan data pribadi Anda. (Sumber: Freepik/tirachardz)

Nasional

Bank Indonesia Luncurkan Payment ID: Transaksi Digital Kini Terintegrasi dengan NIK, Ini Cara Kerja, Manfaat, dan Risikonya untuk Masyarakat

Selasa 05 Agu 2025, 12:37 WIB

POSKOTA.CO.ID - Bank Indonesia (BI) meluncurkan Payment ID, sistem identitas transaksi digital terpadu berbasis NIK yang akan mengubah cara masyarakat bertransaksi.

Peluncuran yang sengaja dilakukan bertepatan dengan HUT ke-80 Kemerdekaan RI ini menandai babak baru dalam sejarah ekonomi digital Tanah Air.

Sistem ini digadang-gadang mampu menjawab tantangan fragmentasi pembayaran sekaligus meningkatkan penerimaan pajak negara.

Namun, di balik janji efisiensi dan transparansi, proyek ambisius ini langsung menuai pro-kontra. Para pegiat privasi digital menyuarakan kekhawatiran akan potensi pengawasan berlebihan dan risiko kebocoran data skala nasional.

Baca Juga: Payment ID Bank Indonesia Resmi Diluncurkan 17 Agustus 2025, Sistem Baru Pantau Transaksi Digital Berbasis NIK, Ini Fitur dan Dampaknya

Masyarakat pun kini berada di persimpangan: menerima kemudahan transaksi terintegrasi atau mempertanyakan sejauh mana keamanan data pribadi mereka terlindungi.

Artikel ini akan mengupas tuntas mekanisme kerja Payment ID, manfaat yang ditawarkan, serta berbagai risiko yang perlu diwaspadai oleh setiap pengguna layanan keuangan digital.

Apa Itu Payment ID BI 2025?

Payment ID adalah sistem identitas tunggal berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang mengintegrasikan seluruh transaksi digital, mulai dari rekening bank, e-wallet, kartu kredit, hingga QRIS, ke dalam satu platform terpusat. Dengan ini, setiap transaksi dapat dilacak secara real-time oleh otoritas terkait.

"Payment ID bukan sekadar inovasi teknologi, melainkan fondasi menuju ekonomi digital yang lebih transparan dan terintegrasi," tegas Gubernur BI dalam konferensi pers hari ini.

Mengapa Payment ID Dikembangkan?

Lonjakan transaksi digital dan maraknya sektor informal menjadi alasan utama BI meluncurkan sistem ini. Berdasarkan data Google (2023), nilai ekonomi digital Indonesia mencapai US$ 82 miliar, namun tax ratio masih di kisaran 10,4 persen, jauh di bawah target pemerintah sebesar 15 persen.

Faktor pendorong lainnya meliputi:

Cara Kerja Payment ID

Manfaat untuk Masyarakat dan Negara

Bagi Masyarakat:

Bagi Negara:

Kekhawatiran: Privasi vs Pengawasan

Meski menjanjikan, Payment ID menuai kritik dari pegiat privasi digital. Beberapa risiko yang mengemuka:

"Kami mendesak adanya payung hukum yang jelas untuk mencegah penyalahgunaan data," ungkap Direktur ICT Watch.

Roadmap Implementasi

Tips Menghadapi Era Payment ID

Baca Juga: Mengenal Payment ID BI 2025: Solusi Baru Transaksi dengan Integrasi Data NIK, Ini Fungsi dan Jadwal Penerapannya

Payment ID telah membuka gerbang menuju era baru transaksi digital di Indonesia, di mana efisiensi dan transparansi menjadi prioritas utama.

Sistem ini tidak hanya akan mempermudah kehidupan finansial masyarakat, tetapi juga menjadi fondasi penting bagi penguatan ekonomi digital nasional.

Namun, tantangan terbesarnya adalah menciptakan keseimbangan antara kemudahan bertransaksi dan perlindungan privasi yang menjadi hak dasar setiap warga negara.

Keberhasilan Payment ID pada akhirnya akan bergantung pada kesiapan infrastruktur, kepercayaan publik, dan pengawasan yang ketat terhadap penggunaan data.

Masyarakat diharapkan tetap kritis namun terbuka terhadap inovasi ini, sambil terus memperkuat literasi digital dan keamanan siber pribadi. Bagaimanapun, transformasi digital adalah keniscayaan, dan Payment ID mungkin hanya awal dari revolusi finansial yang lebih besar di masa depan.

Tags:
Cara Kerja Payment IDApa Itu Payment ID BI 2025NIK Bank IndonesiaPayment ID BI 2025Payment ID

Aldi Harlanda Irawan

Reporter

Aldi Harlanda Irawan

Editor