Nama Aisar Khaled sempat dikaitkan dengan Fuji setelah unggahannya yang bertuliskan: “Would you be mine?” yang juga viral di TikTok. Hubungan antara unggahan Aisar dan Fuji menjadi bahan obrolan di forum daring, meski tidak ada pernyataan resmi dari keduanya.
Apakah Big Ben adalah Aisar? Atau sosok lain?
Jawaban itu, mungkin hanya diketahui oleh Fuji dan lingkaran terdekatnya.
Baca Juga: Tak Perlu Lagi Antre di Samsat, Gunakan bjb T-Samsat dan Agen Samsat bjb BiSA
Dampak terhadap Citra dan Interaksi Digital Fuji
Unggahan ini menunjukkan bahwa Fuji memiliki kemampuan untuk:
- Mengontrol narasi dirinya di media sosial,
- Meningkatkan engagement tanpa kontroversi negatif,
- Menjaga citra publik tetap elegan namun tidak membosankan.
Citra Fuji yang selalu tampil dengan elegansi, ekspresif, namun tidak eksplisit, menjadikannya figur publik yang relevan di tengah hiruk-pikuk selebritas muda lainnya.
Unggahan Fuji dengan caption “Crushing on Big Ben” bukan hanya candaan kasual atau iseng belaka. Di balik satu kalimat itu, tersimpan lapisan makna: sebagai bentuk ekspresi, sebagai strategi personal branding, sekaligus sebagai misteri yang mengundang partisipasi publik dalam menafsirkannya.
Sebagai publik, kita bisa mengapresiasi kecerdasan emosional Fuji dalam menavigasi dunia selebritas digital—di mana setiap caption bisa menjadi headline, dan setiap emoji bisa diartikan ribuan kali.