Omzet Anjlok 50 Persen, Penjual di Cibinong Tetap Setia Jual Merah Putih ketimbang Bendera One Piece

Senin 04 Agu 2025, 10:31 WIB
Penjual bendera musiman di Bogor tak cari keuntungan lewat ramainya pengibaran bendera One Piece di sosial media, Senin, 4 Agustus 2025. (Sumber: Poskota/Giffar Rivana)

Penjual bendera musiman di Bogor tak cari keuntungan lewat ramainya pengibaran bendera One Piece di sosial media, Senin, 4 Agustus 2025. (Sumber: Poskota/Giffar Rivana)

CIBINONG, POSKOTA.CO.ID – Menjelang HUT ke-80 RI, sejumlah pedagang bendera musiman mulai bermunculan di sudut-sudut Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Namun, tren penjualan tahun ini tak semeriah sebelumnya.

Salah satu pedagang, Yanti, 46 tahun, mengaku omzetnya turun drastis hingga 50 persen dibanding tahun lalu.

"Menurun sekarang mah, banyak yang bilang bu turunin harga bendera, kan setahun sekali ini mah. Dari sananya tetep segitu, tapi ada yang beli menurun, merosot 50 persen," ujar Yanti, Senin, 4 Agustus 2025.

Ia menambahkan, kondisi ini menjadi yang terburuk selama enam tahun berjualan bendera.

Baca Juga: Profil Marsma TNI Fajar Adrianto, Korban Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Ciampea Bogor

"Tahun kemarin alhamdulillah, pokoknya pas pertama alhamdulillah melonjak. Pas ke sini-sini menurun. (Faktor ekonomi?) Iya kali ya," katanya.

Yanti juga menyebut, di hari pertama berjualan tahun ini, ia hanya mengantongi Rp10 ribu.

"Dapat 10 ribu, pas awal jualan dari jam 6 sampe jam 7 malem," jelasnya.

Meski media sosial tengah diramaikan gerakan pengibaran bendera One Piece, Yanti mengaku enggan ikut-ikutan demi keuntungan lebih besar.

"(Gak jualan bendera One Piece, kan ramai?) Merah putih aja, sekarang mah merdeka. Ga ibu mah, merah putih aja lah, ini kan mau nyambut 17 Agustus," tegasnya.

Baca Juga: Polisi Klaim Aksi Premanisme di Kota Bogor Berhasil Ditekan, Petugas Tetap Rutin Patroli

Ia tetap konsisten hanya menjual bendera merah putih dan aksesori bernuansa kemerdekaan sebagai bentuk semangat nasionalisme.

Soal harga, Yanti menyebut banderol produknya berkisar dari Rp5 ribu hingga Rp250 ribu.

"Paling murah Rp5 ribu, paling mahal itu Rp250 ribu untuk yang 2 meter, dan itu bisa ditawar sampe Rp150 ribu," pungkasnya. (cr-6) 


Berita Terkait


News Update