Adapun posisi ke-6 ditempati oleh Malut United FC dengan nilai pasar sebesar Rp 76,04 miliar, menandakan persaingan sengit di level papan tengah.
Baca Juga: Liverpool Siapkan 100 Juta Pounds untuk Biaya Transfer Alexander Isak
Tim Klasik Masih Menarik Perhatian
Kendati tidak berada di posisi teratas, klub-klub bersejarah seperti Bali United FC (Rp70,74 miliar), Persik Kediri (Rp69,27 miliar), dan Persis Solo (Rp60,58 miliar) tetap memperlihatkan potensi dari sisi komersial dan daya tarik merek.
Sementara itu, tim seperti Persita Tangerang (Rp57,53 miliar), Persijap Jepara (Rp55,10 miliar), dan Semen Padang FC (Rp54,49 miliar) mulai menunjukkan geliat untuk bersaing di level atas.
Di jajaran terbawah, Madura United FC mencatatkan Rp53,54 miliar, diikuti oleh Arema FC (Rp45,11 miliar), dan PSBS Biak sebagai klub dengan nilai pasar terendah yakni Rp30,85 miliar.
Musim Baru: Antara Harapan dan Tantangan
Musim 2025/2026 diprediksi menjadi ajang pembuktian bagi tim-tim muda dengan nilai skuad besar, untuk menunjukkan bahwa investasi mereka sepadan dengan hasil di lapangan.
Sebaliknya, klub-klub mapan yang berada di luar lima besar menghadapi tekanan besar untuk bangkit demi mempertahankan nama besar mereka.
Namun, apakah nilai pasar mencerminkan prestasi? Atau justru menjadi beban? Jawabannya akan terungkap seiring berjalannya kompetisi.