Usulan Kartu Janda Tuai Pro-Kontra, Apa Respons Calon Penerima

Kamis 31 Jul 2025, 08:53 WIB
Warsini, 60 tahun, janda asal Palmerah, mengaku mendukung penuh usulan Kartu Janda dari Fraksi Gerindra DPRD Jakarta. (Sumber: Poskota/Pandi Ramedhan)

Warsini, 60 tahun, janda asal Palmerah, mengaku mendukung penuh usulan Kartu Janda dari Fraksi Gerindra DPRD Jakarta. (Sumber: Poskota/Pandi Ramedhan)

PALMERAH, POSKOTA.CO.ID – Usulan program Kartu Janda oleh Fraksi Gerindra DPRD Jakarta memicu pro dan kontra di tengah masyarakat. Sebagian mendukung, sebagian lagi menolak.

Warsini, 60 tahun, seorang ibu yang sudah lama ditinggal suami, mendukung penuh usulan tersebut.

"Kalau saya mah mau, karena saya butuh. Apalagi kan saya masih ada anak yang sekolah," kata Warsini saat ditemui di Palmerah, Jakarta Barat, Kamis, 31 Juli 2025.

Sehari-hari Warsini berjualan nasi dan makanan jadi. Ia mengaku tidak malu jika menerima bantuan lewat Kartu Janda.

Baca Juga: Pengamat Sebut Kartu Janda Jakarta Berpotensi Munculkan Celah Korupsi

"Kalau saya sih buat apa malu, karena saya beneran janda. Terus ada anak yang masih sekolah juga," ujarnya.

Meski begitu, ia menekankan pentingnya pendataan yang tepat jika program itu dijalankan.

"Jangan sampai yang janda kaya justru malah yang dapat kartu itu. Atau misalnya janda yang masih muda, yang masih bisa nyari pekerjaan," tegasnya.

Berbeda dengan Warsini, Mella, 35 tahun, wanita karier yang berstatus janda karena perceraian, merasa usulan Kartu Janda merendahkan.

Baca Juga: Kartu Janda Jakarta Disebut Bisa Timbulkan Polemik

"Saya nggak mau jadi janda, tapi keadaan memaksa. Sudah hampir dua tahun ini sendiri," katanya.


Berita Terkait


News Update