Timothy percaya bahwa keahlian digital seperti coding, desain, content creation, hingga marketing online akan menjadi ‘mata uang’ baru di masa depan.
Dia mengajak generasi muda untuk terus upgrade kemampuan, bukan hanya bergantung pada ijazah semata.
“Sekarang yang penting itu skill, bukan gelar. Dunia sudah berubah,” tegasnya.
3. Perluas Jaringan dan Bangun Personal Branding
Di era keterhubungan digital, siapa yang dikenal akan lebih berpeluang.
Timothy menekankan pentingnya membangun reputasi online yang positif dan memperluas relasi lewat media sosial, komunitas, hingga forum profesional.
“Branding itu investasi jangka panjang. Orang akan percaya bukan karena CV kita, tapi karena value yang kita tunjukkan ke publik,” jelasnya.
4. Siapkan Mental Tahan Banting Hadapi Ketidakpastian
Tak kalah penting, Timothy menekankan soal mentalitas. Ia menyebut bahwa dunia ke depan akan penuh tantangan, sehingga penting untuk punya daya tahan mental dan kemampuan adaptasi.
“Jangan cuma pintar, tapi juga kuat mental. Kita harus siap gagal, bangkit, dan belajar terus,” ungkapnya.
5. Peka Terhadap Isu Global dan Lingkungan
Terakhir, Timothy mendorong generasi muda untuk tidak apatis terhadap perubahan global.
Dirinya juga rutin membaca berita internasional dan mengikuti isu-isu penting seperti krisis iklim, geopolitik, dan perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI).
“Kita hidup di dunia yang makin kompleks. Kalau kita cuek, kita akan ketinggalan dan menyesal,” tutup Timothy.
Demikian informasi beberapa strategi mengenai cara menghadapi 2030 agar Anda tidak menyesal.
