"Orang yang puas dengan menabung biasanya didorong rasa takut," jelasnya.
Ia menekankan pentingnya berinvestasi agar uang bisa bekerja sendiri, alih-alih hanya disimpan di bank yang nilainya tergerus inflasi.
- Gelar Sarjana, Jaminan Sukses
Banyak orang berhenti belajar setelah lulus kuliah, dan inilah yang membuat banyak sarjana kesulitan secara finansial.
"Zaman sudah berubah," tegas Timothy, yang mengaku tidak menempuh pendidikan formal tetapi rajin membaca buku investasi sejak muda.
Baginya, keterampilan dan pengetahuan yang terus berkembang jauh lebih berharga daripada sekadar ijazah.
Baca Juga: Pandangan Timothy Ronald tentang Pentingnya Dana Darurat sebelum Berinvestasi
- Beli Rumah, Investasi Pintar
Ini salah satu poin paling kontroversial. Timothy menyatakan bahwa membeli rumah dengan KPR jangka panjang bukan investasi, melainkan beban finansial. "Cicilan 25 tahun itu seperti belenggu," katanya.
Menurutnya, properti baru bisa disebut aset jika menghasilkan uang (misalnya dari sewa) atau mengalami kenaikan nilai. Kalau cuma untuk ditinggali sambil dicicil, itu justru liabilitas.
- Hidup Aman, Hidup Sukses
"Makin kamu bermain aman, makin miskin kamu," ujar Timothy. Ia percaya bahwa pertumbuhan dan keberuntungan datang kepada mereka yang berani mengambil risiko terukur.
"Tidak ada orang sukses dalam sejarah yang hanya bermain aman," tegasnya. Kegagalan, menurutnya, adalah bagian dari proses belajar.
- Berhutang untuk Memulai Bisnis, Langkah Cerdas
Timothy menganggap ini sebagai mitos paling berbahaya. "Bunga utang itu pasti, sedangkan bisnis penuh ketidakpastian," jelasnya.
Menggabungkan keduanya, menurutnya, adalah resep bangkrut. Ia menekankan bahwa kebebasan finansial sejati datang dari menghindari utang konsumtif.