POSKOTA.CO.ID - Di tengah dunia yang bergerak cepat, mayoritas anak muda saat ini tidak hanya berlomba dalam pencapaian akademik atau karier, tetapi juga dalam mengejar kekayaan.
Namun, yang sering kali luput dari perhatian adalah bahwa menjadi kaya tidak hanya soal angka dan nominal, tetapi juga tentang bagaimana cara kita memandang uang dan hidup.
Dalam salah satu unggahan video YouTube-nya, Timothy Ronald investor muda yang kini menjadi panutan banyak anak muda Indonesia membagikan pengalaman yang menyentuh. Ia mengingatkan bahwa kekayaan sejati bukan berasal dari angka, tetapi dari pola pikir dan kemampuan mengelola diri.
Baca Juga: Review Infinix Hot 60 Pro Raja Baru HP Android Rp2 Jutaan, dengan Layar Cantik dan Desain Premium
1. Kekayaan Dimulai dari Pola Pikir
Menurut Timothy, kekayaan bukan hanya tentang memiliki banyak uang, melainkan tentang memiliki ketenangan hati dan rasa syukur. Ia mengutip mendiang Charlie Munger, partner Warren Buffett, yang mengatakan bahwa dunia bukan digerakkan oleh keserakahan, melainkan oleh iri hati.
“Kita bisa terus kejar uang, tapi kalau kita iri terus, kita tidak akan pernah puas,” ungkapnya.
Dalam masyarakat yang didorong oleh sosial media dan budaya pamer, ironi justru muncul: semakin seseorang punya, semakin ia merasa kurang. Di sinilah pentingnya membentuk mindset kaya: bukan karena punya lebih dari orang lain, tetapi karena tidak merasa kekurangan meski sederhana.
2. Hidup di Bawah Kemampuan: Seni Menahan Diri
Timothy menceritakan bahwa pernah di masa ia punya ratusan juta rupiah di usia muda, tapi tetap merasa kekurangan karena gaya hidupnya ikut naik.
“Gue punya ratusan juta, tapi gaya hidup gue naik terus, akhirnya habis juga,” kenangnya.
Ia menekankan pentingnya hidup di bawah kemampuan, bukan karena pelit, tapi sebagai bentuk kendali terhadap keinginan dan godaan pamer. Banyak orang terjebak dalam jebakan lifestyle inflation—naiknya pengeluaran seiring naiknya penghasilan.
Hidup sederhana bukan berarti tidak boleh menikmati hidup. Tapi hidup sederhana berarti menikmati secukupnya, dan menyimpan selebihnya untuk masa depan.