Timothy Ronald Bongkar 5 Prinsip Kaya Seumur Hidup: Bukan Soal Gaji, Tapi Pola Pikir

Senin 28 Jul 2025, 10:19 WIB
Bukan Karena Gaji Besar! Ini 5 Prinsip Hidup Kaya ala Timothy Ronald yang Jarang Disadari (Sumber: Instagram/@timothyronald)

Bukan Karena Gaji Besar! Ini 5 Prinsip Hidup Kaya ala Timothy Ronald yang Jarang Disadari (Sumber: Instagram/@timothyronald)

Salah satu prinsip investasi favorit Timothy adalah: sabar + waktu. Ia mulai menabung dan berinvestasi sejak usia 15 tahun, dan kini ia bisa hidup dari dividen perusahaan yang ia miliki.

“Banyak orang kerja keras tiap hari tapi uangnya enggak kerja. Gue pengin uang gue kerja, bahkan saat gue tidur.”

Ia membandingkan dua tipe orang: yang terus bekerja demi uang, dan yang membuat uang bekerja untuknya melalui investasi. Prinsip ini menyentil banyak anak muda yang ingin cepat kaya tapi tidak sabar menghadapi proses.

Baginya, kekayaan yang bertahan adalah yang dibangun secara perlahan, bukan yang instan dan penuh risiko.

4. Kuasai Diri Sebelum Kuasai Uang

Salah satu kutipan paling jujur dari Timothy adalah pengakuan bahwa ia pernah rugi miliaran rupiah karena mengikuti tren investasi tanpa pemahaman.

“Gue tahu itu keputusan bodoh, tapi itu keputusan gue sendiri. Jadi jangan nyalahin orang lain kalau hasilnya zonk.”

Ia menggarisbawahi bahwa musuh terbesar dalam membangun kekayaan bukanlah kompetitor, bukan pula inflasi, melainkan ego, emosi, dan FOMO (Fear of Missing Out).

Mengelola keuangan berarti mengelola emosi. Dan untuk bisa kaya secara bijak, seseorang harus terlebih dahulu menaklukkan keinginannya sendiri—keinginan untuk membuktikan diri, membandingkan diri, dan mengejar validasi.

5. Kekayaan Itu Dititipkan, Harus Dibagikan

Timothy meyakini bahwa kekayaan bukan hak eksklusif, melainkan titipan yang sewaktu-waktu bisa diambil oleh Tuhan. Oleh karena itu, ia merasa punya tanggung jawab untuk membagikan ilmunya dan membantu orang lain bertumbuh.

“Gue enggak mau cuman ngajarin lo jadi orang kaya. Gue pengin lo jadi manusia yang bisa terusin tongkat estafet ini—menjadi manusia yang penuh makna.”

Baginya, kekayaan tidak akan pernah cukup jika hanya dikumpulkan untuk diri sendiri. Ia menilai bahwa keberkahan dalam kekayaan justru muncul saat seseorang menggunakannya untuk berdampak positif pada lingkungan sekitar.

Baca Juga: Dito Prasetyo Meninggal Dunia, Ini Dugaan Penyebab Sakit yang Dirahasiakan Keluarga


Berita Terkait


News Update