Tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menyimak dan menilai secara independen jalannya sidang, tanpa perlu bergantung pada narasi satu pihak.
Langkah ini dianggap tidak lazim di Indonesia, mengingat sebagian besar terdakwa kasus korupsi memilih bersikap tertutup dalam menghadapi proses hukum mereka.
Akses untuk Akademisi dan Lembaga
Dalam pernyataannya, Tom juga membuka pintu bagi akademisi, peneliti, serta masyarakat sipil yang ingin melakukan kajian independen terhadap kasus ini.
Ia secara terbuka mengundang siapa pun untuk menghubungi dua kantor penasihat hukumnya, yaitu Ail Amir & Associates dan MRP Law Office.
Baca Juga: Pendaftaran Gelombang 4 Universitas Muhammadiyah Jakarta 2025 Resmi Dibuka, Cek Alur Penerimaannya
Kontak email dan akun Instagram resmi kedua firma hukum tersebut turut disertakan dalam unggahan Instagram tersebut.
Langkah ini dinilai sebagai upaya proaktif untuk mendorong akuntabilitas dan menciptakan preseden baru dalam penanganan kasus hukum publik, terutama yang melibatkan pejabat tinggi negara.
Transparansi atas Regulasi dan Kebijakan
Selain publikasi persidangan, Tom juga akan mengungkap seluruh regulasi dan kebijakan terkait distribusi serta pengelolaan impor gula yang diterbitkan selama masa jabatannya sebagai Menteri Perdagangan.
Dokumen-dokumen perundang-undangan serta keputusan kementerian tersebut akan tersedia untuk diakses publik melalui situs yang sama.
Dengan demikian, publik diharapkan dapat memahami konteks dan kerangka hukum dari kebijakan yang menjadi dasar dari tuduhan korupsi terhadap dirinya.
Dalam bagian akhir unggahan tersebut, disebutkan bahwa akun Instagram Tom kini dikelola oleh tim khusus atas arahannya, dengan supervisi langsung dari penasihat hukum.
"Sekali lagi, terima kasih yang sedalam-dalamnya!" begitu ungkapan terakhir Tom Lembong.