POSKOTA.CO.ID - Banyak orang ingin jadi miliarder, tapi sedikit yang benar-benar memahami apa arti kekayaan itu sendiri. Sering kali, kita terjebak dalam definisi sempit yang hanya melihat dari aset yang tampak.
Artikel ini melansir dari kanal YouTube Timothy Ronald yang membagikan sudut pandangnya tentang cara jadi kaya atau kebebasan finansial.
Menurutnya, kekayaan sejati tidak sesederhana yang diberitakan oleh majalah bisnis. Kekayaan bisa dipecah menjadi tiga matriks utama, yaitu:
- Kekayaan Likuid (Liquid): Uang yang bisa dicairkan atau diakses dalam waktu singkat, seperti dana tunai atau aset yang mudah dijual. Ini adalah kebebasan finansial yang sebenarnya.
- Kekayaan Aset (Net Worth): Kekayaan keseluruhan yang terikat dalam saham perusahaan, properti, atau aset lain yang tidak mudah dicairkan. Harta jenis ini seringkali terlihat besar di atas kertas, namun sulit diubah menjadi uang tunai tanpa memengaruhi nilainya.
- Total Pengeluaran Seumur Hidup (Lifetime Spending): Ini adalah total uang yang seseorang habiskan sepanjang hidupnya. Angka ini seringkali terlupakan, padahal menunjukkan seberapa banyak uang yang benar-benar bisa dinikmati, bukan hanya diwariskan.
Baca Juga: Definisi Hidup Menurut Timothy Ronald, Simak Penjelasannya
“Kekayaan sejati adalah keseimbangan dari ketiga matriks ini. Bukan hanya memiliki aset yang besar, tapi juga memiliki uang tunai yang cukup untuk menikmati hidup, serta kemampuan untuk terus menghasilkan lebih banyak lagi,” ujar Timothy.
5 Prinsip untuk Meraih Kekayaan
Jalan menuju kekayaan bukanlah jalur yang mudah. Namun, dengan mengikuti lima prinsip berikut, Anda bisa mempercepat perjalanan Anda terlepas dari di mana Anda memulai.
Memulai sebagai Langkah Awal yang Mengubah Segalanya
Prinsip pertama terdengar sangat sederhana, seperti ‘mulailah’. Namun, inilah batu sandungan terbesar bagi banyak orang.
Banyak orang pintar yang memiliki ide-ide brilian, namun hidup mereka berakhir biasa-biasa saja karena mereka tidak pernah berani melangkah.
Baca Juga: Timothy Ronald Soroti Sistem Kredit: Mengapa Orang Kaya Tak Pernah Beli Barang Secara Cicilan?
Memulai dari nol bukanlah sebuah kekurangan, melainkan keuntungan terbesar. Mereka yang lahir dalam kemewahan seringkali kehilangan dorongan untuk berjuang karena mereka memiliki terlalu banyak hal untuk dipertaruhkan.
Sebaliknya, saat Anda memulai dari nol, Anda tidak memiliki apa-apa untuk hilang. Mentalitas ini adalah bahan bakar utama untuk membangun bisnis dan meraih kekayaan besar.
Pencarian hingga Menemukan Celah Emas di Setiap Industri
Prinsip kedua adalah pencarian, yaitu kemampuan untuk melihat celah atau peluang di sebuah industri yang belum dimaksimalkan orang lain. Ini bukan tentang merancang karier, melainkan tentang mencari peluang untuk menciptakan disrupsi yang hebat.
Ada pepatah bijak dari filsuf Romawi, Seneca, yang sangat relevan yakni "Hoki adalah ketika persiapan bertemu dengan kesempatan."
Baca Juga: Tak Perlu Modal Besar! Ini 6 Rahasia Investasi Sukses untuk Pemula Menurut Timothy Ronald
Persiapan adalah akumulasi keahlian yang Anda miliki bisa dari hobi, pengalaman, atau kegagalan yang Anda lalui.
Kesempatan adalah celah yang Anda temukan. Kombinasi keduanya akan menciptakan keberuntungan buatan yang bisa menghasilkan kekayaan luar biasa.
Eksekusi: Sebuah Ide Jadi Sampah Tanpa Realisasi
Prinsip ketiga adalah eksekusi, eksekusi, dan eksekusi. Semua ide cemerlang yang Anda diskusikan dengan teman hanyalah omong kosong sampai Anda benar-benar melakukannya. Ide itu mudah, tapi eksekusi sangat sulit.
Contoh kisah Ray Kroc yang membesarkan McDonald's. Dia bukanlah penemu ide restoran cepat saji, tapi dia mengeksekusi tiga konsep sederhana dengan luar biasa, yaitu standarisasi harga, sistem waralaba, dan pemasaran gila-gilaan. Tiga hal ini mengubah McDonald's menjadi raksasa global.
Baca Juga: Siklus Kemiskinan Menurut Timothy Ronald: Bagaimana Uang Fiat Memperlebar Jurang Ekonomi?
Selama fase eksekusi, Anda harus fokus dan konsisten. Singkirkan semua distraksi dan energi negatif. Jika sebuah strategi gagal, jangan ulangi kesalahan yang sama.
Dalam fase ini, memiliki mentor yang sudah sukses di bidang yang sama sangat penting. Mereka akan menjadi pemandu yang membantu Anda menghindari jebakan-jebakan yang pernah mereka lalui.
Delegasi: Anda Tidak Bisa Melakukan Semuanya Sendiri
Jalan menuju kekayaan adalah pendakian yang curam dan gelap. Tidak ada yang bisa mendakinya sendirian. Prinsip keempat adalah delegasi, yaitu kemampuan untuk mengelola sumber daya manusia dengan baik.
Kesalahan terbesar yang sering dilakukan banyak pengusaha, termasuk saya di awal, adalah merasa paling pintar di semua bidang. Pikiran ini menghambat pertumbuhan.
Baca Juga: Timothy Ronald Ungkap Strategi Sukses 10 Kali Lebih Cepat dengan Cara Ini, Simak Penjelasannya
Batasan terbesar manusia adalah waktu. Anda hanya punya 24 jam sehari, tidak peduli seberapa hebat Anda.
Oleh karena itu, delegasikan pekerjaan-pekerjaan yang tidak bisa Anda kerjakan atau yang bukan keahlian utama Anda. Temukan tim yang kompeten dan biarkan mereka melakukan apa yang terbaik untuk mereka.
Dengan begitu, Anda bisa fokus pada tugas-tugas strategis yang benar-benar memajukan bisnis.
Jadikan Kekayaan Sebagai Gaya Hidup
Prinsip terakhir adalah mengulangi empat prinsip sebelumnya secara konsisten. Kekayaan bukan tujuan akhir, melainkan gaya hidup yang terus-menerus.
Setelah Anda memulai, menemukan celah, mengeksekusi, dan mendelegasikan, Anda akan menemukan bahwa proses ini tidak pernah berhenti.
Anda akan terus mencari celah baru, mengeksekusi ide-ide baru, dan mendelegasikan tugas-tugas yang semakin kompleks.
Ini adalah siklus pertumbuhan yang tak berkesudahan. Dengan menjadikan lima prinsip ini sebagai pedoman, Anda tidak hanya akan mencapai status miliarder, tapi juga menciptakan kekayaan yang berkelanjutan dan bermakna.
Disclaimer: Artikel ini hanya berupa informasi umum dan bukan ajakan untuk berinvestasi baik itu saham, cryptocurrency atau instrumen lainnya. Semua keputusan terjun dalam dunia investasi bukan tanggung jawab redaksi Poskota.