Diduga Lakukan Pungli dan Selewengkan Dana BOS, Kepsek SD di Jaticempaka Dilaporkan ke Wali Kota Bekasi

Selasa 22 Jul 2025, 10:45 WIB
Sejumlah orang tua murid SD di Jaticempaka Kota Bekasi laporkan penyelewengan dana bos dan pungli kepada wali kota Bekasi, Tri Adhianto. Selasa, 22 Juli 2025. (Sumber: Poskota/Nurpini Aulia Rapika)

Sejumlah orang tua murid SD di Jaticempaka Kota Bekasi laporkan penyelewengan dana bos dan pungli kepada wali kota Bekasi, Tri Adhianto. Selasa, 22 Juli 2025. (Sumber: Poskota/Nurpini Aulia Rapika)

JATICEMPAKA, POSKOTA.CO.ID – Seorang kepala sekolah SD berinisial SM di Jaticempaka, Kota Bekasi, dilaporkan sejumlah wali murid ke Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto.

SM diduga melakukan pungutan liar (pungli), penyelewengan Dana BOS, hingga intimidasi terhadap guru.

Shinta, 34 tahun, salah satu wali murid, mengatakan laporan tersebut disampaikan langsung ke Pemkot Bekasi pada Selasa, 22 Juli 2025, lengkap dengan bukti dugaan pelanggaran yang dilakukan SM selama menjabat.

“Niat kami ke Pemkot hari ini sebenarnya untuk menyerahkan laporan bukti langsung kepada Pak Wali Kota ya, terkait penyelewengan yang dilakukan kepala sekolah. Seperti pungli, penyelewengan Dana BOS, penistaan agama, sampai intimidasi,” ungkap Shinta kepada Poskota.

Baca Juga: SMP Persada Bhakti Bekasi Sepi Peminat, Disdik Menduga gara-gara Ini

Menurut Shinta, pungli dilakukan dalam bentuk permintaan uang untuk sampul rapor dan perlengkapan kelas, padahal kebutuhan tersebut sudah dibelanjakan secara mandiri oleh wali murid.

“Beliau ini minta uang sampul rapot, padahal itu sudah termasuk dalam Dana BOS. Keperluan kelas juga kami beli sendiri, tapi dia mengakuinya dan bilang dibeli dari Dana BOS,” jelasnya.

SM juga disebut meminta jatah 20 persen dari uang ekstrakurikuler yang dikelola guru kelas, serta memungut Rp15 ribu untuk setiap tanda tangan ijazah.

“Kalau mau minta tanda tangan ijazah ke beliau, itu ada uangnya. Katanya untuk uang capek. Per anak dimintai Rp15 ribu,” beber Shinta.

Baca Juga: Pamit Beli Seblak, Wanita Muda di Bekasi Hilang Hampir Sepekan

Ia juga menyoroti ketidaklengkapan buku pelajaran sejak awal tahun ajaran. Siswa bahkan sempat hanya belajar dari catatan guru.


Berita Terkait


News Update