POSKOTA.CO.ID - Jagat media sosial belakangan ini ramai membahas unggahan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang menggunakan lagu Perunggu tanpa menyebutkan penciptanya.
Tak hanya itu, warganet pun langsung melontarkan satire terhadap anak tertua Joko Widodo (Jokowi) ini.
Dalam unggahannya, tampak Gibran sedang menghadiri acara peresmian Gedung Kantor Pusat Senkom Mitra Polri yang berada di Cipayung, Jakarta Timur.
Dari video yang diposting tersebut, Gibran menggunakan lagu Perunggu berjudul 33x sebagai backsound. Namun, lagu tersebut diberi nama Gibran Rakabuming Raka - 33x. Artinya, lagu tersebut milik Gibran.
Sontak hal tersebut menjadi perbincangan dan grup musik pop rock asal Jakarta ini juga turut mengingatkan untuk menggunakan kredit pencipta aslinya.
“Halo assalamualaikum tim humasnya Mas Wapres. Credit lagunya boleh ditulis kali, susah-susah bikin lagu sedih juga kalau enggak dikasih tahu ini siapa yang nyanyiin. Kalau enggak, boleh minta tolong take-down dan ganti jangan pakai lagu kami, ya. Makasih semoga sehat-sehat selalu,” tulis Perunggu di kolom komentar Gibran.
Saat ini kredit dari lagu tersebut telah berubah yang semula memunculkan nama Gibran sebagai pencipta, kini berganti menjadi Perunggu - 33x.
Baca Juga: Pemkot Tangerang Diminta Gibran Petakan Titik Banjir di Kali Angke
Reaksi Warganet
Adanya hal tersebut memunculkan reaksi yang menarik dan beragam dari warganet. Banyak yang turut melontarkan komentar terkait penyematan pencipta lagu di media sosial.
Tak hanya itu, kolom komentar sosial media Wapres ini jadi bahan publik melontarkan kritik, sindiran hingga request lagu.
“Kayak kenal lagunya,” ucap warganet.
“Wah, Perunggu juga bang?,” tanya warganet.
Baca Juga: Gibran Blusukan ke Karang Tengah Tangerang, Tinjau Lokasi Terdampak Banjir
“Boleh reg lagunya stormkeep?,” tutur warganet.
Selain itu, ada juga yang melontarkan kritikan tajam terhadap Gibran terkait penggunaan kredit lagu.
“Udah biasa ngakalin sistem sampai sistem kredit lagu aja enggak paham,” ucap warganet.
“Yang diambil bukan nikel doang, ternyata Perunggu juga,” kata warganet.
“Payah ah, ngasih kredit lagu aja masa enggak paham,” tutur warganet.
Tak hanya soal kredit lagu, banyak juga warganet yang akhirnya menagih janji kampanye 19 juta lapangan pekerjaan.
“19 juta lowongan mana nih,” ujar warganet.
“Mana 19 juta lapangan kerja yang kau janjikan?,” ucap warganet.
“Mana janji 19 juta lapangan kerjanya, pak?,” kata warganet.
Gelombang kritik di media sosial ini masih terus berlangsung mulai dari penggunaan AI hingga kredit lagu dan janji 19 juta lapangan pekerjaan.