JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sekretaris Komisi A DPRD Jakarta, Mujiyono menilai, sistem pencegahan dini kebakaran masih lemah.
"Ini bukan hanya musibah biasa, tapi peringatan serius akan lemahnya sistem pencegahan dan respons dini kebakaran di Ibu Kota,” kata Mujiyono kepasa Poskota, Minggu, 20 Juli 2025.
Mujiyono mengatakan, kebakaran yang kerap terjadi di Jakarta, tidak bisa hanya disebut imbas daei korsleting listrik atau kelalaian warga semata.
“Tetapi mencerminkan kompleksitas masalah urban seperti kepadatan permukiman, buruknya instalasi listrik, minimnya edukasi kebakaran, serta belum meratanya sarana pemadam kebakaran," ujarnya.
Baca Juga: Tak Kunjungi Lokasi Kebakaran di Tebet, Rano Karno: Kalau Saya Datang Malah Bikin Kisruh
Terkait langkah antisipatif, pihaknya telah memberikan sejumlah rekomendasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta, seperti percepatan pembangunan Pos Pemadam di wilayah padat penduduk dan kawasan rawan kebakaran.
Penambahan pos pemadam kebakaran ini akan dapat meningkatkan respons time penanggulangan kebakaran.
“Saat ini pos pemadam kebakaran baru sekitar 170-an dari idealnya 1 pos pemadam di setiap kelurahan. Tahun ini direnakanakan penambahan 7 pos pemadam,” ucap dia.
Selain itu, razia gabungan oleh Dinas Gulkarmat, PLN, dan kelurahan di pemukiman warga dilakukan secara berkala.
Baca Juga: Cerita Korban Kebakaran di Tebet, Sugiyanti: Enggak Bawa Apa-apa, Cuma Bopong Kucing Anggora
"Untuk memeriksa dan memberikan pemahaman atas bahaya instalasi listrik yang tidak memenuhi standar," ucap dia.