Sebagai bentuk tanggung jawab sosial, Timothy memilih untuk menyumbangkan kekayaannya kepada masyarakat, khususnya di sektor pendidikan.
Salah satu kontribusinya yang mencolok adalah melalui Ronald Foundation, lembaga filantropi miliknya.
Salah satu aksi nyata yayasan tersebut adalah pendirian sekolah seperti SMAK Santo Yoseph Pekerja Manola di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang memberikan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak daerah terpencil.
Meski hingga kini jumlah kekayaan Timothy Ronald 2025 belum pernah diumumkan secara resmi, jelas terlihat bahwa pundi-pundi hartanya dibangun dari dedikasi jangka panjang di dunia saham dan kripto. Bukan karena warisan, bukan pula karena koneksi keluarga elite.
Kisah Timothy membuktikan bahwa kesuksesan bisa diraih melalui kemandirian, keberanian berinovasi, dan semangat berbagi, bahkan di usia yang sangat muda.