JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, mengakui, adanya dugaan praktik pungutan liar (pungli) dalam proses perekrutan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) di Cipinang Muara, Jakarta Timur.
Hal itu diungkapkan Rano untuk menanggapi pernyataan anggota DPRD DKI Jakarta, Ali Lubis Hakim, yang menyampaikan dugaan praktik pungli PPSU di Cipinang Muara, saat rapat paripurna di Gedung DPRD Jakarta, Rabu, 16 Juli 2025.
"Bukan dugaan, udah dari awal kita udah ngomong," ujar Rano kepada awak media di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 17 Juli 2025.
Rano menyampaikan bahwa tindakan pungli itu, termasuk tindakan yang tak bisa ditutupi.
Baca Juga: Cerita Anggota DPRD Jakarta Dapat Info Dugaan Pungli Rekrutmen PPSU
Lantas, dia menegaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memberantas tindakan pungli proses rekrutmen PPSU tersebut.
"Ya enggak bisa ditutupi, (pasti) ada (pungli), dan kita udah ngomong itu harus diberantas," kata Rano.
Bahkan, kata Rano, sejak awal kampanye dirinya bersama Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung telah menyoroti isu pungli proses rekrutmen PPSU.
"Dari awal mungkin dari kampanye kita (saat Pilgub DKI Jakarta), kita udah wanti-wanti itu (dugaan pungli)," kata Rano.
"Bahwa ada PPSU yang bayar sekian puluhan juta. Bayangin, itu kita enggak bisa terima gitu, jadi langsung ditindak aja," ucap dia.
Atas dasar itu, Rano mengatakan, pihaknya akan segera menyelidiki, mencari dan memberikan hukuman terhadap oknum yang melakukan pungli rekrutmen PPSU.
"Iya lah (kita cari)," tutur Rano. (CR-4)