POSKOTA.CO.ID - Di dunia pendidikan, jadwal pelajaran bukan hanya lembar kertas yang dipasang di papan tulis atau ditempel di dinding rumah. Ia bagaikan peta jalan: membantu guru, siswa, dan orang tua menavigasi proses belajar setiap pekan.
Jika kita kilas balik ke masa lalu, jadwal pelajaran cenderung kaku. Semua sekolah mengikuti format yang sama, dengan jam pelajaran berdurasi tetap. Namun, Kurikulum Merdeka 2025–2026 membawa perubahan signifikan.
Kini, jadwal disusun dengan fleksibilitas dan adaptasi lebih tinggi, sehingga setiap sekolah bisa menyesuaikan kebutuhan lokal, budaya sekolah, dan karakteristik peserta didiknya. Hal ini penting, terutama di wilayah kaya budaya seperti Daerah Istimewa Yogyakarta, yang tak hanya menjadi destinasi wisata tapi juga pusat inovasi pendidikan.
Baca Juga: Timnas Indonesia Libas Brunei 8-0 di Laga Pembuka, Puncaki Grup A AFF U23 2025
Perspektif Unik: Jadwal yang “Hidup”
Jika jadwal dulu identik dengan aturan kaku, Kurikulum Merdeka justru mendorong jadwal menjadi “makhluk hidup.” Ia dapat tumbuh, berubah, bahkan berevolusi seiring perkembangan anak-anak.
Sebagai seorang guru, saya pernah menyaksikan bagaimana jadwal yang lebih lentur membuat anak lebih bahagia, kreatif, dan bersemangat. Saat belajar tidak dipatok terlalu sempit, ruang eksplorasi dan keingintahuan pun melebar.
Prinsip Penyusunan Jadwal Pelajaran Kurikulum Merdeka 2025–2026
1. Fleksibilitas Alokasi Waktu
- Tidak lagi menggunakan standar 35–45 menit per jam pelajaran.
- Sekolah dapat membuat jadwal mingguan, semesteran, bahkan tahunan, sesuai kondisi.
- Topik yang memerlukan pendalaman diberi waktu lebih banyak atau digabungkan menjadi projek tematik lintas mata pelajaran.
2. Integrasi Projek P5
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) menjadi jantung pengalaman belajar. Sekitar 20–30% waktu dialokasikan khusus untuk kegiatan projek yang menanamkan nilai-nilai:
- Beriman dan bertakwa
- Berkebinekaan global
- Gotong royong
- Kreatif
- Bernalar kritis
- Mandiri
Contoh model pelaksanaan:
- Hari khusus projek setiap Jumat
- Pekan projek tematik setiap semester
- Penggabungan P5 dalam pembelajaran harian
3. Desain Jadwal Adaptif
Pemerintah pusat tak lagi memberi format baku. Ini membuka peluang bagi guru:
- Merancang jadwal blok (sesi panjang lintas mata pelajaran)
- Jadwal tematik (beberapa pelajaran dalam satu tema besar)
- Jadwal rutin dengan durasi fleksibel
Contoh Jadwal Pelajaran Kelas 1–6 SD Kurikulum Merdeka Tahun Ajaran 2025–2026
Di bawah ini, Anda dapat melihat contoh jadwal pelajaran yang bisa diadaptasi:
Kelas 1 SD
Senin
07.00–08.30: Bahasa Indonesia & Membaca Buku
08.30–09.30: Matematika Dasar
09.30–10.00: Istirahat
10.00–11.30: Pendidikan Agama & Budi Pekerti
Selasa
07.00–08.30: Bahasa Indonesia
08.30–09.30: PJOK
10.00–11.30: Seni Musik dan Gambar
Rabu
07.00–08.30: Matematika
08.30–09.30: Bahasa Inggris/Bahasa Daerah (opsional)
10.00–11.30: IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam & Sosial)
Kamis
07.00–08.30: Literasi & Numerasi Terapan
08.30–09.30: PPKn
10.00–11.30: Bahasa Indonesia
Jumat
07.00–10.30: Projek P5 – Tema “Gaya Hidup Berkelanjutan”
Kelas 2 SD
Struktur mirip kelas 1, tetapi durasi belajar meningkat. Pembelajaran IPAS diperluas dengan praktik sederhana.
Kelas 3 SD
Senin
07.00–08.30: Bahasa Indonesia
08.30–10.00: Matematika
10.15–11.30: IPAS
Selasa
07.00–08.30: PPKn & Agama
08.30–10.00: Bahasa Inggris
10.15–11.30: PJOK
Rabu
07.00–08.30: Bahasa Indonesia
08.30–10.00: Seni Tari/Musik
10.15–11.30: Matematika
Kamis
07.00–08.30: IPAS
08.30–10.00: Bahasa Daerah
10.15–11.30: Literasi Digital
Jumat
07.00–10.30: Projek P5 – Tema “Kebinekaan”
Kelas 4–6 SD
Mulai dikenalkan pembelajaran kolaboratif, eksperimen IPAS, dan projek kewirausahaan.
Senin
07.00–08.30: Bahasa Indonesia
08.30–10.00: Matematika
10.15–11.30: IPAS
Selasa
07.00–08.30: PPKn & Agama
08.30–10.00: Bahasa Inggris
10.15–11.30: PJOK
Rabu
07.00–08.30: Eksperimen IPAS
08.30–10.00: Seni Budaya dan Prakarya
10.15–11.30: Bahasa Indonesia
Kamis
07.00–08.30: Matematika Aplikasi
08.30–10.00: Literasi/Bahasa Daerah
10.15–11.30: TIK & Literasi Digital
Jumat
07.00–10.30: Projek P5 – Tema “Kewirausahaan” atau “Demokrasi”
Perspektif Guru dan Orang Tua: Tantangan dan Peluang
Meskipun jadwal fleksibel membawa banyak keuntungan, ada tantangan nyata yang perlu diantisipasi:
- Koordinasi antar guru agar tidak terjadi tumpang-tindih materi
- Penyesuaian orang tua yang terbiasa dengan pola jadwal lama
- Ketersediaan sumber daya, terutama di sekolah dengan keterbatasan fasilitas
Namun, dalam jangka panjang, kebebasan merancang jadwal berpotensi:
- Meningkatkan kreativitas guru
- Memberdayakan sekolah menjadi lebih mandiri
- Membantu murid lebih mencintai proses belajar
Baca Juga: 15 Kode Redeem FF 1 Menit yang Lalu dan Masih Aktif Hari Ini 15 Juli 2025
Strategi Implementasi Jadwal Pelajaran Kurikulum Merdeka
Berikut langkah-langkah praktis bagi sekolah:
Evaluasi Kebutuhan Sekolah
- Karakteristik murid
- Jumlah guru
- Sarana dan prasarana
Workshop Penyusunan Jadwal
- Melibatkan guru kelas dan guru mapel
- Diskusi tentang pengelolaan projek P5
Sosialisasi kepada Orang Tua
- Penjelasan alur jadwal dan tujuan pembelajaran
Monitoring dan Evaluasi Berkala
- Melakukan refleksi setiap akhir bulan atau semester
Sebagian orang menganggap jadwal hanyalah formalitas, padahal ia fondasi proses belajar yang terarah dan bermakna. Kurikulum Merdeka memberi peluang besar agar jadwal menjadi lebih manusiawi—menyesuaikan irama anak, guru, dan komunitas sekolah.
Di tengah dunia yang terus berubah, jadwal fleksibel adalah jembatan: antara kebebasan belajar dan tanggung jawab akademik. Maka, penting bagi kita pendidik dan orang tua untuk mengawal proses ini dengan bijak.