Krisis Layar iPhone 17 Air
Uji kualitas mengungkap keretakan pada layar iPhone 17 Air, memaksa Apple menunda produksi sambil mencari solusi. Masalah ini diperparah oleh ketergantungan Apple pada pemasok panel China, yang kini enggan berkolaborasi penuh.
RAM 12 GB Terancam Batal
Rencana Apple meningkatkan RAM menjadi 12 GB untuk semua model iPhone 17 terhambat gangguan rantai pasok chip. Analis Ming-Chi Kuo menyebut, "Jika masalah ini berlanjut, Apple mungkin kembali ke konfigurasi RAM lebih rendah."
Trump Desak Produksi di AS
Mantan Presiden Donald Trump secara terbuka mendesak Apple memindahkan seluruh produksi ke AS. "Ini bukan hanya tentang tarif, tapi tentang kemandirian teknologi Amerika," tegas Trump dalam sebuah wawancara. Namun, analis menilai biaya produksi di AS akan melambungkan harga iPhone hingga 25%.
Ambisi 120 Hz untuk Semua Model Terancam Gagal
Apple berencana membawa layar 120 Hz ke seluruh lini iPhone 17, tak hanya varian Pro. Namun, masalah produksi dan ketergantungan pada pemasok eksternal membuat rencana ini sulit terwujud.
"Samsung, yang sudah diversifikasi produksi ke Vietnam dan Korea, tidak mengalami masalah seperti Apple," kata Display Supply Chain Consultants (DSCC). Apple tidak memiliki lini produksi layar sendiri, sehingga sangat bergantung pada mitra seperti BOE dan LG.
Masa Depan Suram untuk iPad Lipat dan Apple Intelligence
Tak hanya iPhone, proyek lain Apple juga terhambat:
- iPad Lipat ditunda lagi karena biaya produksi terlalu tinggi.
- Apple Intelligence, teknologi AI andalan, tertunda akibat keterbatasan sumber daya.
Baca Juga: Perkiraan Harga iPhone 17 Series di Indonesia dan Bocoran Spesifikasinya
Apa Langkah Apple Selanjutnya?
Tim Cook disebut sedang menjajaki opsi:
- Memperbanyak pelatihan pekerja India untuk mengurangi ketergantungan pada tenaga China.
- Mencari pemasok alternatif di Korea Selatan dan Jepang untuk komponen kritis.
- Negosiasi politik dengan pemerintah AS dan China untuk meredakan ketegangan.
iPhone 17 bisa menjadi produk tersulit Apple dalam satu dekade terakhir. Jika tidak segera menemukan solusi, bukan hanya produksi yang terganggu, tetapi juga reputasi Apple sebagai raksasa inovasi teknologi bisa terancam.