Data Konsumen Dibobol, Ninja Xpress Pastikan Paket Asli Tetap Dikirim

Jumat 11 Jul 2025, 21:13 WIB
Chief Marketing Officer (CMO) Ninja Express, Andi Junardi Juarsa saat memberikan keterangan terkait ilegal akses di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 11 Juli 2025. (Sumber: Poskota/Ali Mansur)

Chief Marketing Officer (CMO) Ninja Express, Andi Junardi Juarsa saat memberikan keterangan terkait ilegal akses di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 11 Juli 2025. (Sumber: Poskota/Ali Mansur)

KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID - Ninja Xpress menegaskan kasus pembobolan data elektronik tidak berkaitan dengan peretasan atau kelemahan sistem IT, sehingga paket tetap terkirim kepada konsumen.

"Ini murni penyalahgunaan data. Tidak ada urusan dengan hacker. Setiap stasiun kami memiliki stakeholder dengan akses resmi terhadap data pengiriman," kata Chief Marketing Officer (CMO) Ninja Express, Andi Junardi Juarsa di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 11 Juli 2025.

Andi menjelaskan, tiga orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus ilegal akses. Dua tersangka berinisial T dan MFB, sedangkan satu tersangka lain sebagai otak kejahatan, G, masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

"Tersangka berinisial T, yang tidak memiliki akses resmi, diduga memanfaatkan kelengahan karyawan lain untuk mengakses data tersebut," ujarnya.

Baca Juga: 2 Tersangka Ditangkap dalam Kasus Akses Data Ninja Xpress secara Ilegal

Kasus ini terdeteksi berlangsung dari Desember 2024 hingga akhir Februari 2025, atau sekitar dua bulan. Setelah menemukan indikasi anomali akses data oleh pihak internal, Ninja Express segera melakukan investigasi internal dan melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya.

"Kami mengapresiasi gerak cepat aparat penegak hukum, khususnya Kasubdit 3 Polda Metro Jaya, yang langsung menindaklanjuti laporan kami," ucapnya.

Paket palsu tersebut tidak dikirim melalui Ninja Express, tetapi perusahaan kurir lain. Sementara itu, paket asli tetap diproses dan dikirimkan sesuai prosedur.

Sementara itu, Ninja Express masih menghitung kerugian dari kasus ini. Namun, prioritas utama perusahaan adalah memperkuat sistem keamanan dan memperketat proses internal.

Baca Juga: Dapatkah Akun Gmail Anda Diretas? Kenali Risiko dan Solusinya

"Paket aslinya tetap kami kirimkan. Kami memastikan pengiriman sesuai data yang sah," tuturnya.


Berita Terkait


News Update