POSKOTA.CO.ID - Dunia maya kembali diguncang kasus pelanggaran privasi yang menargetkan publik figur. Kali ini, selebgram Dara Arafah (@daraarafah) menjadi korban doxing setelah data pribadinya disebarkan secara tidak pantas.
Pelakunya diduga adalah Nadia Venika, seorang pegawai asuransi dari Global Excel Indonesia. Insiden ini bermula ketika Nadia membagikan informasi medis Dara di WhatsApp Story disertai caption yang dinilai meremehkan kondisi kesehatan.
Tangkapan layar yang diunggah Dara di Instagram Story pada 9 Juli 2025 langsung menyulut reaksi keras dari netizen. Tak butuh waktu lama bagi perusahaan tempat Nadia bekerja untuk merespons.
Global Excel Indonesia mengambil langkah tegas dengan memecat karyawannya tersebut, menjadikan kasus ini perbincangan hangat sekaligus peringatan tentang pentingnya perlindungan data di era digital.
Kronologi Kasus: Penyebaran Data Pribadi dan Reaksi Dara Arafah
Pada 9 Juli 2025, Dara Arafah mengungkap melalui Instagram Story bahwa dirinya menjadi korban pelanggaran privasi. Data pribadinya, termasuk riwayat kesehatan seperti febris (demam), GEA (gastroenteritis), dan abdominal pain (sakit perut), dibagikan oleh Nadia Venika di WhatsApp Story dengan komentar yang dianggap meremehkan.
"Bisa-bisanya ada yang nyebarin data pribadi gue ke WA Story dengan caption 'cuma' untuk kondisi medis yang sebenarnya serius," tulis Dara, disertai tangkapan layar sebagai bukti.
Unggahan tersebut langsung memicu reaksi keras netizen. Banyak yang mengecam tindakan Nadia, menyebutnya tidak profesional dan melanggar etika perlindungan data.
Respons Cepat Perusahaan: Nadia Venika Langsung Dipecat

Tekanan publik membuat perusahaan tempat Nadia bekerja, Global Excel Indonesia, mengambil tindakan tegas. Dalam waktu singkat, mereka mengeluarkan surat pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap Nadia.
Dara mengapresiasi respons perusahaan dengan menulis: "Terima kasih kepada tim Global Excel yang kooperatif dan sigap menindaklanjuti kasus ini."
Keputusan ini mendapat dukungan dari netizen, yang menilai perusahaan telah menunjukkan komitmen dalam menjaga kepercayaan konsumen.
Misteri Akun Instagram Nadia Venika: Dihapus atau Privat?
Seiring viralnya kasus ini, netizen penasaran dengan identitas digital Nadia Venika. Akun Instagramnya, @nadiavenika, dilaporkan sudah tidak dapat diakses, entah dihapus atau dibuat privat.
Pencarian nama Nadia juga menjadi trending di TikTok, dengan banyak pengguna mencoba melacak jejak digital terbarunya. Namun, hingga artikel ini ditulis, belum ada konfirmasi mengenai akun media sosial barunya.
"Dia mungkin sengaja menghilang dari publik untuk hindari backlash," komentar seorang netizen.
Apa Itu Doxing dan Dampak Buruknya?
Doxing adalah perbuatan membuka data diri seseorang dan membagikannya di ruang publik tanpa persetujuan. Kasus ini mengingatkan kembali bahaya doxing, praktik menyebarkan informasi pribadi tanpa izin, biasanya dengan niat merugikan. Dampaknya bisa sangat serius:
- Pelanggaran privasi, seperti yang dialami Dara.
- Risiko perundungan (cyberbullying) atau ancaman keamanan.
- Kerugian reputasi bagi korban maupun pelaku.
Doxing bisa masuk ranah pidana, terutama jika melibatkan data sensitif seperti rekam medis. Kasus ini menjadi pengingat keras tentang pentingnya etika profesional dalam menangani data sensitif, bahaya doxing yang dapat merusak privasi dan reputasi, serta tanggung jawab perusahaan dalam melindungi informasi klien.
Masyarakat diajak untuk lebih bijak dalam berinteraksi di dunia digital, sementara korban doxing diimbau untuk segera melapor ke pihak berwajib dengan dasar UU ITE dan UU Perlindungan Data Pribadi.
Perkembangan kasus ini masih terus dipantau, sementara Dara Arafah memilih untuk tidak memberikan pernyataan lebih lanjut. Nadia Venika hingga kini tetap menghilang dari publik, meninggalkan banyak pertanyaan tentang akuntabilitas di era digital.
Kasus ini semoga menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak tentang konsekuensi serius dari pelanggaran privasi. Mari jaga bersama keamanan data dan etika bermedia sosial untuk menciptakan ruang digital yang lebih bertanggung jawab.