KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID - AF, seorang guru ngaji di Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, mengakui khilaf melakukan perbuatan tak senonoh terhadap para muridnya berusia 10-12 tahun.
"Bahwa pelaku ini sendiri memang memiliki keluarga, sudah ada istri dan anak-anak, juga terkait mengapa melakukan yang pasti jawabannya khilaf ya," kata Kanit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Citra Ayu saat konferensi pers di Polres Metro Jakarta Selatan Rabu, 9 Juli 2025.
Dalam konferensi pers itu, tersangka ditampilkan di hadapan awak media. Pria paruh baya berusia 54 tahun itu tampil dengan baju tahanan oranye dan tangan diborgol, kepala tertunduk ke bawah.
Menurut Citra, tersangka memanfaatkan ruang tamu sebagai tempat mengajar mengaji kepada anak-anak didiknya yang masih berusia di bawah umur tersebut. Sebelum menjalankan aksinya bejatnya, tersangka meminta agar murid laki-laki untuk pulang terlebih dulu, sehingga sehingga tersisa murid perempuan.
Baca Juga: Guru Ngaji di Jaksel Cabuli Murid, Korban Trauma Berat
"Tersangka memaksa korban, mohon maaf, untuk memegang kemaluannya dan menggerak-gerakkan sampai keluarnya air mani ke lantai," ucap dia.
Dalam menjalankan aksinya, Murodih mengintimidasi korban, termasuk tamparan pelan kepada muridnya yang menolak perintah pelaku. Selain ancaman, pelaku juga memberikan iming-iming uang antara Rp10-25 ribu untuk membungkam korban agar tidak bercerita ke orang lain.
"Ini menyebabkan trauma sehingga mereka takut melapor. Perbuatan ini sudah terjadi sejak 2021, tetapi baru terbongkar sekarang karena korban awalnya takut melapor akibat ancaman dan trauma," tuturnya.