Mengenal Jalan Juanda Depok, Dulunya Jalur Pipa Gas Sekarang Jadi Arteri Utama yang Menghubungkan 3 Kota

Minggu 06 Jul 2025, 12:23 WIB
Jalan Juanda, simbol perkembangan kota Depok dari jalur pipa gas menjadi jalan penghubung 3 kota, ini sejarahnya! (Sumber: Google Street View)

Jalan Juanda, simbol perkembangan kota Depok dari jalur pipa gas menjadi jalan penghubung 3 kota, ini sejarahnya! (Sumber: Google Street View)

DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Di tengah deru kendaraan yang tak pernah berhenti mengalir, Jalan Ir. H. Juanda berdiri tegak sebagai tulang punggung mobilitas warga Depok. Setiap harinya, ribuan kendaraan melintasi jalan sepanjang 4 kilometer ini, menghubungkan tiga kota: Depok, Bogor, dan Jakarta.

Jalan yang kini dipadati pusat perbelanjaan dan gedung perkantoran ini menyimpan cerita yang jauh berbeda di masa lalu. Pada era 1970-an, kawasan ini hanyalah jalur setapak sepi yang digunakan Pertamina sebagai lintasan pipa gas. Suasana pedesaan masih sangat terasa, dengan sawah dan kebun mengelilingi jalan tanah yang belum beraspal.

Transformasi besar terjadi ketika Depok resmi menjadi kotamadya pada 1999. Sejak saat itulah Jalan Juanda mengalami perkembangan yang cukup signifikan, dari jalan kampung menjadi pusat ekonomi yang vital.

Kini, jalan ini bukan sekadar penghubung antarkota, melainkan simbol kemajuan dan denyut nadi perekonomian Depok yang terus berdetak kencang.

Baca Juga: Sejarah Jalan Margonda Depok: Dari Jalan Setapak 1920-an Hingga Jadi Jantung Kota

Dari Jalan Setapak ke Jalan Penghubung

Awalnya, Jalan Juanda hanyalah jalan setapak yang digunakan sebagai jalur pipa gas Pertamina. Namun, seiring berubahnya status Depok menjadi kotamadya pada tahun 1999, jalan ini mengalami metamorfosis besar-besaran.

Pada 2001, Pemerintah Kota Depok melalui Perda No. 12 Tahun 2001 menetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang mencakup pembangunan infrastruktur, termasuk Jalan Juanda.

Nama jalan ini diambil dari Ir. H. Djoeanda Kartawidjaja, salah satu pahlawan nasional yang juga Perdana Menteri Indonesia ke-10. Djoeanda wafat pada 1963 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Penggunaan namanya sebagai identitas jalan ini merupakan bentuk penghormatan atas kontribusinya bagi bangsa.

Pusat Ekonomi dan Transportasi

Kini, Jalan Juanda telah menjelma menjadi salah satu pusat perekonomian Kota Depok. Sepanjang ruasnya, berdiri berbagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, restoran, dan gedung perkantoran. Keberadaan jalan ini juga mendukung akses menuju kawasan pendidikan seperti Universitas Indonesia (UI) dan kawasan komersial Margonda Raya.

Selain itu, Jalan Juanda menjadi bagian dari jaringan jalan nasional yang terhubung dengan Jalan Tol Cinere-Jagorawi dan Jalan Tol Depok-Antasari. Hal ini memperkuat posisinya sebagai jalur logistik dan transportasi utama di wilayah Jabodetabek.

Perluasan ke Depannya

Pemerintah Kota Depok terus melakukan pembenahan infrastruktur di Jalan Juanda, termasuk pelebaran jalan, perbaikan drainase, dan penataan trotoar. Langkah ini diambil untuk mengatasi kemacetan yang kerap terjadi, terutama pada jam sibuk.

Namun, tantangan tetap ada. Pertumbuhan kendaraan yang tinggi dan kepadatan bangunan komersial di sepanjang jalan memerlukan penataan ulang tata kota yang lebih matang. Warga juga berharap adanya integrasi dengan transportasi massal seperti MRT atau LRT untuk mengurangi beban lalu lintas.

Baca Juga: Jakarta Kota Kemenangan? Menelusuri Sejarah Metropolitan Ibu Kota Indonesia

Warisan Sejarah, Pondasi Masa Depan

Jalan Juanda bukan hanya tentang aspal dan kendaraan. Ia adalah simbol perkembangan Depok dari masa kolonial hingga menjadi kota metropolitan.

Keberadaannya mencerminkan dinamika urbanisasi, pertumbuhan ekonomi, dan harapan akan tata kota yang lebih baik di masa depan. Bagi warga Depok dan sekitarnya, Jalan Juanda tetap menjadi "nyawa" yang menghidupi denyut nadi kota setiap harinya.

Atasi Kemacetan: Flyover Juanda Segera Dibangun

Pemerintah Kota Depok bersama Kementerian PUPR bersiap membangun Flyover Juanda sebagai solusi mengurai kemacetan parah di ruas Jalan Margonda dan Juanda.

Proyek strategis ini rencananya akan dimulai akhir tahun 2025 dan ditargetkan selesai dalam waktu 5 bulan, sehingga bisa beroperasi pada pertengahan 2026.

Flyover akan dibangun di dua ruas utama:

  1. Jalan Juanda arah Cisalak (timur), sepanjang 300 meter, mulai dari Jembatan Ciliwung (dekat Soto Kudus) hingga Margonda
  2. Arah Margonda (barat) di sekitar pintu masuk/keluar Tol Cijago

Wali Kota Supian Suri menjelaskan, "Flyover ini akan menjadi solusi permanen untuk kemacetan, terutama di simpang Tol Cijago dan ruas Jakarta-Bogor yang selama ini jadi titik rawan macet."

Baca Juga: Kisah Tan Malaka: Pemikir Revolusi yang Ditembak Bangsanya Sendiri, tapi Gagasannya Tetap Hidup

Pendanaan dan Dukungan Pusat

Proyek ini sepenuhnya didanai Kementerian PUPR tanpa membebani APBD Kota Depok. "Alhamdulillah kita dapat dukungan penuh dari pusat. Saat ini Detail Engineering Design (DED) sedang dipercepat agar pembangunan bisa segera dimulai," jelas Supian.

Proyek ini mendapatkan lampu hijau dari Kementerian PUPR, termasuk pendanaan penuh yang tidak membebani APBD Kota Depok. "Alhamdulillah, Kementerian PUPR mendukung penuh. Detail Engineering Design (DED) sedang dipercepat agar konstruksi bisa dimulai akhir tahun dan selesai dalam 5 bulan," jelas Supian.

Jika sesuai rencana, flyover ini akan beroperasi pada pertengahan 2026, mengoptimalkan arus lalu lintas sekaligus mengurangi risiko kecelakaan di simpang susun yang selama ini rawan.

Kehadiran Flyover Juanda diprediksi akan:

  • Memangkas kepadatan di Jalan Margonda, Juanda, dan Cisalak.
  • Mempercepat akses menuju Tol Cijago dan Jalan Raya Jakarta-Bogor.
  • Mengurangi polusi udara akibat idle kendaraan macet.

Pemkot Depok memastikan akan berkoordinasi dengan kontraktor untuk meminimalkan gangguan, termasuk pengalihan arus lalu lintas selama konstruksi.

Flyover Juanda bukan sekadar infrastruktur, tapi investasi mobilitas masa depan Depok. Keberhasilannya akan menjadi tolok ukur efektivitas penanganan kemacetan di kota penyangga Jakarta ini.


Berita Terkait


News Update