Ciri-Ciri Leptospirosis Mematikan yang Mewabah Usai Banjir di Yogyakarta, 18 Kasus Tercatat

Sabtu 05 Jul 2025, 12:12 WIB
18 Kasus Leptospirosis di Jogja dalam Hitungan Pekan, Apakah Anda Sudah Tahu Cara Deteksinya? (Sumber: Pinterest)

18 Kasus Leptospirosis di Jogja dalam Hitungan Pekan, Apakah Anda Sudah Tahu Cara Deteksinya? (Sumber: Pinterest)

Apabila ada kecurigaan leptospirosis, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan laboratorium, antara lain:

  • Tes darah untuk mendeteksi antibodi leptospira (IgM ELISA)
  • Tes urin mencari bakteri langsung
  • Tes fungsi hati dan ginjal bila gejala berat
  • Pemeriksaan lain seperti rontgen paru bila ada gangguan pernapasan

Diagnosis yang cepat dapat mempercepat pemberian antibiotik, sehingga risiko komplikasi menurun drastis.

Terapi dan Pengobatan Leptospirosis

Pengobatan leptospirosis tergantung tingkat keparahannya:

  • Kasus ringan cukup dengan antibiotik oral seperti doxycycline atau amoxicillin, diminum selama 7–10 hari.
  • Kasus sedang hingga berat memerlukan rawat inap dengan infus antibiotik intravena (penicillin G atau ceftriaxone).
  • Perawatan suportif mencakup cairan infus untuk mencegah dehidrasi, obat penurun panas, dan terapi hemodialisis bila terjadi gagal ginjal.

Semakin cepat pengobatan dimulai, semakin tinggi angka kesembuhan.

Langkah Pencegahan yang Harus Dilakukan Masyarakat

Karena leptospirosis banyak terjadi setelah banjir, pencegahan menjadi faktor krusial. Berikut upaya yang dapat dilakukan:

  • Gunakan pelindung diri saat membersihkan genangan air (sepatu bot, sarung tangan karet).
  • Hindari kontak langsung dengan air banjir jika memiliki luka terbuka.
  • Tutup luka dengan perban kedap air sebelum bekerja di lingkungan tercemar.
  • Jaga kebersihan rumah dan pastikan area sekitar bebas tikus.
  • Cuci tangan dan kaki setelah terpapar air.
  • Rebus air minum jika sumber air bersih terganggu pascabanjir.

Pekerja lapangan juga dapat mempertimbangkan profilaksis antibiotik (doxycycline) sesuai anjuran dokter jika risiko paparan sangat tinggi.

Pentingnya Edukasi dan Deteksi Dini

Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta telah mengintensifkan sosialisasi melalui posyandu, puskesmas, dan media daring. Informasi tentang gejala awal dan cara pencegahan harus tersampaikan ke seluruh lapisan masyarakat. Tidak jarang, pasien datang dalam kondisi sudah kritis karena awam terhadap tanda-tanda leptospirosis.

Jika Anda mengalami demam tinggi lebih dari dua hari setelah kontak dengan air banjir, disertai nyeri otot berat atau mata kuning, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

Baca Juga: Diduga Tersetrum Tiang Listrik, Bocah di Kebayoran Baru Jaksel Tewas Seketika

Dampak Sosial dan Ekonomi

Leptospirosis tidak hanya berdampak pada kesehatan individu, tetapi juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan:

  • Produktivitas kerja menurun karena pasien memerlukan perawatan lama.
  • Biaya pengobatan meningkat jika terjadi komplikasi ginjal.
  • Stigma masyarakat yang takut tertular dari penderita.
  • Beban fasilitas kesehatan saat terjadi lonjakan kasus pascabanjir.

Oleh sebab itu, pencegahan dan mitigasi risiko berbasis komunitas menjadi kunci keberhasilan pengendalian leptospirosis.

Leptospirosis adalah penyakit serius yang bisa dicegah jika masyarakat memiliki pengetahuan yang memadai dan menerapkan langkah-langkah proteksi sejak dini. Kunci keberhasilan pengendalian penyakit ini adalah deteksi dini, pengobatan tepat waktu, kebersihan lingkungan, dan kesiapsiagaan pascabanjir.


Berita Terkait


News Update