Warga Bangkonol Pandeglang Tolak Sampah dari Tangsel: Kami yang Merasakan Dampak Buruknya

Sabtu 28 Jun 2025, 21:17 WIB
Aktivitas truk pengangkut sampah di TPA Bangkonol, Kecamatan Koroncong, Pandeglang. (Sumber: POSKOTA | Foto: Samsul Fatoni)

Aktivitas truk pengangkut sampah di TPA Bangkonol, Kecamatan Koroncong, Pandeglang. (Sumber: POSKOTA | Foto: Samsul Fatoni)

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Suara penolakan rencana kerja sama penampungan sampah dari Kota Tangsel oleh Pemkab Pandeglang, terus bermunculan dari warga di Desa Bangkonol, Kecamatan Koroncong.

Hal itu disampaikan warga, karena tak ingin pencemaran lingkungan dan udara yang saat ini diderita oleh masyarakat kian bertambah lebih parah, dengan menampung lagi sampah dari Kota Tangsel.

Diketahui, saat ini Pemkab Pandeglang telah melakukan kerja sama penampungan sampah dari Kabupaten Serang.

Pemkab Pandeglang juga berencana akan melakukan kerja sama penampungan sampah lagi dengan Kota Tangsel, dan sampah tersebut akan ditampung di TPA Bangkonol, Kecamatan Koroncong.

Rencana penampungan sampah dari Kota Tangsel tersebut kabarnya sudah disetujui oleh Pemkab Pandeglang, seperti disampaikan Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pandeglang, Winarno, beberapa hari lalu.

Baca Juga: Warga Tolak Sampah dari Tangsel, Sebut Pandeglang Bukan Tempat Penampungan

Mendengar informasi itu, warga pun menolaknya bahkan jika benar terjadi, warga bakal melakukan aksi demo ke Pemkab Pandeglang, untuk menolak kerja sama penampungan sampah dari Kota Tangsel tersebut.

"Menampung sampah dari Kabupaten Serang saja dampak buruknya sudah sangat kami rasakan. Sekarang mau menampung sampah lagi dari Tangsel, kami sangat menolak. Karena kami yang merasakan dampak buruknya," ungkap salah seorang warga yang enggan diketahui namanya.

Pasalnya menurut warga, bau sampah busuk dan binatang lalat dari TPA Bangkonol saat ini cukup dirasakan oleh masyarakat. Karena sistem pengelolaan sampah di TPA Bangkonol kurang maksimal.

"Sampah yang dikirim dari Serang saja tidak dikelola dengan maksimal. Soalnya bau busuk yang menyengat dan binatang lalat sampai ke perkampungan kami," katanya.

"Jelas kami menolaknya, bahkan jika hal itu tetap dilakukan oleh Pemkab Pandeglang, kami akan melakukan aksi demo," sambung dia.

Seorang warga Komplek Griya Winaya Asri, yang juga enggan disebutkan namanya mengaku, bahwa ia dan warga lainnya di komplek tersebut merupakan warga terdampak langsung dari pencemaran sampah di TPA Bangkonol. Jadi, bau busuk sampah cukup dirasakan oleh warga.

"Tak hanya itu, mobil pengangkut sampah ke TPA Bangkonol melintasi jalan depan kawasan komplek. Jadi, kami yang terdampak langsung," katanya.

"Untuk itu, kami mohon agar Pemkab Pandeglang, tak lagi menampung sampah dari luar daerah. Karena sampah dari Serang juga yang ditampung di TPA Bangkonol, dampaknya buruknya sangat dirasakan oleh kami," sambungnya.

Baca Juga: Diduga Cabuli Cucu Tetangga, Kakek di Pandeglang Terancam Penjara 12 Tahun

Sebelumnya, anggota Komisi III DPRD Pandeglang, Ade Muamar sempat mengingatkan kepada Pemkab Pandeglang, agar melakukan kajian matang terkait rencana kerja sama penampungan sampah dengan Kota Tangsel.

"Harus dipikirkan juga dampak pencemaran lingkungannya. Jadi harus ada kajian yang lebih maksimal pagi supaya tidak ada masyarakat yang merasa dirugikan," ujar Ade Muamar, anggota Komisi III DPRD Pandeglang, beberapa hari lalu.

Ade juga meminta, Pemkab jangan hanya sebatas mengambil PAD dari hasil kerja sama penampungan sampah dari luar daerah itu. Tapi harus dipikirkan juga dampak pencemaran lingkungannya.

"Kajiannya harus matang, jangan hanya melihat nilai PAD-nya saja. Lingkungan harus diperhatikan semaksimal mungkin," sarannya.


Berita Terkait


News Update