Fakta Proses Evakuasi Juliana Marins di Gunung Rinjani Tidak Gunakan Helikopter, Kenapa? Ini Penjelasan Tim Evakuasi

Jumat 27 Jun 2025, 14:40 WIB
Kenapa proses evakuasi jenazah Juliana Marins di gunung Rinjani tidak pakai helikopter? (Sumber: Istimewa)

Kenapa proses evakuasi jenazah Juliana Marins di gunung Rinjani tidak pakai helikopter? (Sumber: Istimewa)

POSKOTA.CO.ID - Juliana Marins, seorang turis asal Brasil berusia 27 tahun, meninggal dunia setelah terjatuh ke dalam jurang sedalam 600 meter di kawasan Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Kejadian tragis ini terjadi pada 20 Juni 2025 saat dirinya sedang melakukan pendakian bersama rekan-rekannya.

Proses evakuasi jenazah Juliana menyita perhatian publik, dimana korban diketahui berada di lokasi terjatuh lebih dari 3 hari sebelum ditemukan meninggal dunia.

Selain itu, proses evakuasi jenazahnya tidak menggunakan helikopter membuat banyak warganet bertanya-tanya tentang prosedur penyelamatan yang berlaku.

Baca Juga: Pendaki Tektok Gunung Muria Tewas Jatuh ke Jurang

Sosok Juliana Marins dan Kronologi Kejadian

Pendaki asal Brasil, Juliana Marins. (Sumber: Instagram/@ajulianamarins)

Juliana Marins diketahui datang ke Indonesia sebagai wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam Nusantara.

Gunung Rinjani, sebagai salah satu destinasi pendakian favorit di Indonesia, menjadi tujuan perjalanannya bersama sejumlah pendaki lain.

Namun, nasib malang menimpa Juliana saat melintasi medan terjal di kawasan gunung tersebut. Ia tergelincir dan jatuh ke jurang dengan kedalaman ekstrem.

Tim SAR Nasional (Basarnas) menerima laporan pada hari kejadian dan segera menyiapkan skenario evakuasi.

Baca Juga: Tragedi Juliana Marins, Kronologi Lengkap dan Penyebab Jatuhnya Pendaki Asal Brasil di Gunung Rinjani

Proses Evakuasi yang Penuh Tantangan

Evakuasi Juliana dilakukan secara intensif selama lima hari. Jenazahnya berhasil ditemukan dan diangkat oleh tim pada Rabu, 25 Juni 2025.


Berita Terkait


News Update