Siapa Sosok Ustaz Khalid Basalamah yang Dipanggil KPK Terkait Korupsi Kuota Haji

Rabu 25 Jun 2025, 11:40 WIB
Ustaz Khalid Basalamah (Sumber: Capture Instagram Khalid Basalamah Official)

Ustaz Khalid Basalamah (Sumber: Capture Instagram Khalid Basalamah Official)

POSKOTA.CO.ID - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Ustaz Khalid Basalamah terkait kasus korupsi penentuan kuota haji khusus tahun 2024 yang melibatkan Kementerian Agama.

Khalid Basalamah dipanggil untuk dimintai keterangan mengenai seputar pengelolaan dana dan kuota haji.

Selama proses pemeriksaan berlangsung, Khalid Basalamah bersikap kooperatif dan memberikan keterangan yang dibutuhkan penyidik.

Lantas, siapa sosok Ustaz Khalid Basalamah? Berikut adalah profil singkatnya

Khalid Basalamah adalah seorang pendakwah (ustaz) kontroversial asal Indonesia yang dikenal dengan ceramahnya yang sering mengangkat tema salafi, syariah, dan kehidupan sesuai ajaran Islam konservatif.

Kanal YouTube-nya, Khalid Basalamah Official, diikuti oleh lebih dari 3 juta subscriber, dan akun Instagram-nya memiliki lebih dari 3,6 juta pengikut.

Selain berdakwah, ia adalah seorang pengusaha. Beberapa bisnis yang dimilikinya antara lain Ajwad Resto (kuliner Timur Tengah), Ajwad Store (fashion muslim dan buku Islam), Adha Farm (layanan akikah dan kurban), Mawaddah Indonesia (media taaruf dan WO syariah), serta lembaga biro perjalanan haji dan umrah Uhud Tour.

Dia juga mendirikan Sedekah Kreatif, lembaga filantropi yang mendukung berbagai kegiatan kemanusiaan. Ia juga menjadi dewan penasehat syariah di RLA International Islamic Boarding School.

Baca Juga: Ustaz Khalid Basalamah Diperiksa KPK Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji Khusus

Profil Singkat Khalid Basalamah

  • Nama Lengkap: Khalid Zeed Abdullah Basalamah
  • Lahir: 1 Mei 1975 di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan
  • Pendidikan: Belajar agama di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta, cabang dari Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, Riyadh, Arab Saudi.
  • Gaya Dakwah: Keras, tegas, dan sering mengkritik kelompok yang dianggap "menyimpang" (liberal, Syiah, Ahmadiyah, dll.).
  • Media Sosial: Aktif di YouTube, Telegram, dan Twitter sebelum beberapa akunnya diblokir karena konten kontroversial.

Berita Terkait


News Update