Obrolan Warteg: Usai Sengketa Pulau, Kini Pulau Terisolir 

Rabu 25 Jun 2025, 07:21 WIB
Dua pria sedang berbincang santai di warteg sambil menyeruput kopi, membahas isolasi Pulau Enggano akibat pendangkalan pelabuhan. Di balik etalase, terlihat penjual warteg tersenyum menyimak obrolan mereka. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

Dua pria sedang berbincang santai di warteg sambil menyeruput kopi, membahas isolasi Pulau Enggano akibat pendangkalan pelabuhan. Di balik etalase, terlihat penjual warteg tersenyum menyimak obrolan mereka. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

POSKOTA.CO.ID - Selesai sengketa empat pulau di Aceh, kini mencuat permasalahan baru yang masih sekitar pulau.

Bedanya, jika empat pulau sebelumnya menyangkut sengketa batas wilayah antara Aceh dan Sumatera Utara, tapi pulau yang satu ini, menarik perhatian karena menjadi terisolir.

Seperti diberitakan, DPR RI akan berkoordinasi dengan pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, yang terisolasi karena dangkalnya alur Pelabuhan Pulau Baai.

Permasalahan, kata Ketua DPR Puan Maharani, akan diselesaikan secepat – cepatnya dengan baik, tentunya agar masalah-masalah pulau itu jangan sampai terjadi lagi.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Selesai Kada, Menyusul Sekda

“Setuju jangan sampai terjadi. Satu masalah pulau selesai, muncul masalah pulau yang lain. Ibarat menjelajah dari pulau ke pulau,” kata  bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya,, mas Bro dan bang Yudi.

“Kalau menjelajah alam untuk mengeksplorasi kekayaan alam demi kemakmuran baguslah. Tapi, jika menjelajah alam menuai masalah, repot dong,” tambah Yudi.

“Ya, sebenarnya nggak repot juga. Bukannya dulu saat masih menjadi kandidat,  suka belanja masalah. Tak sedikit para calon kepala daerah terjun ke tengah – tengah masyarakat mengaku bertujuan ingin belanja masalah,” jelas mas Bro.

“Berarti sekarang eranya menyelesaikan masalah. Tak perlu disesali. Menyelesaikan masalah adalah kewajiban kita bersama, bukan hanya eksekutif dan legislatif. Bukan hanya pejabat, juga perlunya keterlibatan masyarakat,” kata Heri.

 “Yang terpenting dalam menyelesaikan persoalan Pulau Enggano jangan mencari permasalahan, terlebih saling menyalahkan mencari -cari siapa yang salah dan siapa yang benar. Buang jauh – jauh ego sektoral,” kata mas Bro.

“Kalau masih saling menyalahkan, kapan masalah dapat terselesaikan. Semua harus bergerak cepat, mulai dari pemerintah daerah, kementerian terkait, pengelola pelabuhan dan stakeholder lainnya untuk membuka isolasi Pulau Enggano,”  ujar Yudi.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Kota Global Yang Berbudaya

“Jangan sampai persoalan pendangkalan pelabuhan sebagai salah satu penyebab Pulau Enggano terisolir, Presiden juga yang harus turun tangan,” ujar mas Bro.

Seperti diketahui, Pulau Enggano merupakan pulau terluar yang letaknya berada di tengah-tengah Samudera Hindia, sekitar 156 kilometer atau 90 mil laut dari Kota Bengkulu.

Untuk mencapai pulau terluar Indonesia di Bengkulu tersebut, salah satunya memanfaatkan transportasi laut.

Jika berlayar ke Pulau Enggano menggunakan kapal penyeberangan, maka akan membutuhkan waktu tempuh setidaknya selama 12 jam. (Joko Lestari


Berita Terkait


News Update