POSKOTA.CO.ID - Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2025 mulai ramai diperbincangkan setelah muncul laporan dari sejumlah penerima yang mengklaim dana bantuan sebesar Rp600.000 telah masuk ke rekening Bank BNI.
Beberapa pekerja dan guru membagikan bukti transfer yang mereka terima pada Senin 23 Juni 2025 malam melalui unggahan di media sosial. Namun, hingga saat ini, pemerintah belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait validitas pencairan tersebut.
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) sebelumnya telah menyatakan bahwa pencairan BSU 2025 akan segera dilaksanakan.
Kepala Biro Humas Kemnaker, Sunardi Manampiar Sinaga, meminta para pekerja untuk bersabar menunggu proses penyaluran bantuan tersebut. "Ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada pekerja, dan kami berusaha memastikan bantuan sampai kepada yang berhak," ujarnya dalam keterangan resmi pada 21 Juni 2025.
Baca Juga: BSU 2025 Cair, Cek Nama Penerima dan Besaran Bantuannya di Sini
Meski demikian, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap informasi yang beredar, mengingat belum ada konfirmasi resmi dari pihak berwenang.
Penerima BSU disarankan memantau saldo rekening mereka secara berkala sambil menunggu pengumuman lebih lanjut dari Kemnaker atau BPJS Ketenagakerjaan.
Langkah antisipasi ini penting untuk menghindari potensi hoaks atau penipuan yang mungkin menyertai informasi pencairan bantuan sosial.
BSU 2025 Diklaim Mulai Masuk, Pemerintah Minta Pekerja Bersabar
Sejumlah unggahan di media sosial, termasuk Facebook, menunjukkan bukti pencairan BSU 2025. Salah satunya dari akun yang menulis, "BSU sudah mulai ada yang cair… semoga yang lain menyusul." Postingan tersebut disertai tangkapan layar saldo bertambah Rp600.000.
Namun, hingga berita ini diturunkan, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait validitas informasi tersebut.
Kepala Biro Humas Kemnaker, Sunardi Manampiar Sinaga, sebelumnya menyatakan bahwa pencairan BSU 2025 akan segera dilakukan. "Dalam waktu dekat ini (BSU) akan diberikan. Mohon teman-teman pekerja bersabar karena ini adalah wujud perhatian pemerintah," ujar Sunardi pada 21 Juni 2025.