POSKOTA.CO.ID - Dunia sedang dihebohkan kabar penutupan Selat Hormuz oleh parlemen Iran.
Jalur laut sempit yang memisahkan Teluk Persia dengan Laut Arab ini selama puluhan tahun menjadi rute utama ekspor minyak dunia.
Ketegangan geopolitik belakangan ini antara Iran dan Amerika Serikat diduga menjadi pemicunya, dan akan berdampak besar bagi dunia jika benar terjadi.
Selat Hormuz bukan hanya penting bagi Iran, tetapi juga vital bagi Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait, dan Irak.
Baca Juga: Indonesia Masuk Daftar 10 Negara Teraman Saat Perang Dunia Ke-3 Pecah
Sekitar 20 persen dari konsumsi minyak dunia, lebih dari 18 juta barel per hari melintasi selat ini.
Apabila jalur tersebut benar-benar ditutup, maka ini berisiko melumpuhkan rantai pasokan energi global.
Dampak Global: Harga Minyak Naik Drastis
Sejak awal 2025, harga minyak global sudah menunjukkan tren kenaikan sebesar 35 persen akibat eskalasi ketegangan di Timur Tengah.
Analis dari JP Morgan memperingatkan bahwa penutupan total Selat Hormuz dapat menghapus hingga 13 persen pasokan minyak dunia.
Baca Juga: Dolar AS Menguat Usai Donald Trump Serang Fasilitas Nuklir Iran
Akibatnya nanti harga minyak berpotensi melonjak drastis ke kisaran USD 150–200 per barel.