Vladimir Putin Peringatkan Potensi Perang Dunia III, Serukan Diplomasi untuk Cegah Krisis Global

Minggu 22 Jun 2025, 10:15 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin peringatkan potensi Perang Dunia III. (Sumber: Freepik)

Presiden Rusia, Vladimir Putin peringatkan potensi Perang Dunia III. (Sumber: Freepik)

POSKOTA.CO.ID - Dalam pidato yang menggema di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg pada Jumat, 20 Juni 2025, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan peringatan serius kepada dunia terkait eskalasi ketegangan internasional.

Menurutnya, konflik global yang semakin intens berisiko memicu pecahnya Perang Dunia III jika tidak segera diredakan melalui upaya damai.

Pernyataan Putin ini dilatarbelakangi oleh rangkaian konflik bersenjata dan ketegangan geopolitik yang melibatkan sejumlah negara besar.

Termasuk di antaranya keterlibatan Rusia di Ukraina, konflik berkepanjangan antara Israel dan Iran, serta dinamika sensitif seputar program nuklir Iran.

Baca Juga: Perang Iran-Israel Terbaru: Markas Intelijen Israel Diserang, ‘Perang Ganti Rugi’ Dimulai

Putin: Ini Bukan Lelucon

Putin mengungkapkan bahwa dinamika global saat ini tidak bisa dianggap remeh. Ia menyoroti bagaimana konflik-konflik regional seperti yang terjadi di Timur Tengah dan Eropa Timur dapat menjadi titik awal konflik yang jauh lebih besar.

"Ini bukan lelucon. Saya benar-benar serius," ujar Putin dalam pidatonya.

"Kita melihat berbagai potensi konflik terjadi secara langsung di depan mata kita," ucapnya.

Dalam forum tersebut, ia juga menyinggung keterlibatan Rusia dalam pembangunan dua reaktor nuklir baru di Iran, sembari menegaskan bahwa ketegangan yang menyelimuti fasilitas nuklir di negara itu dapat berakibat fatal jika tidak ditangani secara hati-hati.

Baca Juga: Perkembangan Rudal Iran Mengerikan: Israel Akui Kewalahan, Tingkat Keberhasilan Tembakan Meningkat 300 Persen

Krisis Global Butuh Tanggapan Global

Putin menyerukan perlunya tanggapan global yang komprehensif dan kolektif dalam menghadapi berbagai krisis internasional.

Ia menekankan bahwa hanya melalui diplomasi, dialog terbuka, dan kerja sama antarnegara, dunia dapat menghindari bencana yang lebih besar.

"Kita harus mengikuti perkembangan yang terjadi dengan seksama dan berusaha mencari solusi damai atas berbagai persoalan yang ada," katanya.

Putin menegaskan, meskipun Rusia terlibat aktif dalam sejumlah konflik, negaranya tetap menjunjung tinggi penyelesaian damai dan mendukung langkah-langkah yang bertujuan menjaga stabilitas global.

Baca Juga: Korea Selatan Siapkan ETF Bitcoin Lokal Pertama, Target Meluncur Akhir 2025

Titik-Titik Ketegangan Dunia

Putin menguraikan beberapa wilayah yang saat ini menjadi fokus perhatian dunia karena berpotensi menjadi pemicu konflik besar:

1. Ukraina

Invasi Rusia ke Ukraina yang telah berlangsung selama lebih dari tiga tahun masih menyisakan ketegangan antara Moskow dan negara-negara Barat.

Sanksi ekonomi terhadap Rusia dan dukungan militer NATO kepada Ukraina telah memperuncing konflik ini.

2. Timur Tengah

Hubungan antara Israel dan Iran semakin memburuk, dengan eskalasi serangan udara, retorika saling ancam, dan kekhawatiran akan pecahnya perang terbuka di kawasan.

Keterlibatan kekuatan besar seperti Amerika Serikat di wilayah ini juga menambah kompleksitas situasi.

3. Iran dan Program Nuklir

Pembangunan reaktor nuklir baru oleh Rusia di Iran mendapat sorotan dari negara-negara Barat yang mencemaskan potensi penggunaan teknologi tersebut untuk tujuan militer.

Hal ini meningkatkan kekhawatiran akan potensi konflik berskala besar jika isu ini tidak ditangani secara diplomatik.

Seruan untuk Solusi Damai

Putin menyatakan bahwa komunitas internasional harus mengedepankan mekanisme resolusi damai dalam menangani konflik, mengingat dampak luas yang dapat ditimbulkan.

Ia mengajak negara-negara besar untuk menahan diri dari provokasi militer dan berkomitmen pada jalan diplomasi.

"Solusi damai bukan sekadar pilihan, melainkan satu-satunya cara agar kita tidak terjerumus ke dalam jurang kehancuran global," tambah Putin.


Berita Terkait


News Update