Membangun Hubungan Empatik dengan Siswa
Guru perlu menjalin ikatan emosional yang kuat dengan setiap siswa. Mengenal karakter, minat, dan tantangan yang dihadapi siswa membantu menumbuhkan rasa percaya dan keamanan. "Empati adalah kunci. Siswa perlu merasa bahwa guru benar-benar peduli," tulis modul tersebut.
Komunikasi Terbuka dan Umpan Balik Positif
Mendorong dialog terbuka antara guru, siswa, dan orang tua dapat meningkatkan keterlibatan siswa. Guru disarankan menggunakan bahasa yang konstruktif dalam memberikan umpan balik, fokus pada perkembangan, bukan kesalahan.
Pembelajaran Diferensiasi
Setiap siswa memiliki cara belajar yang unik. Guru harus mampu menyediakan materi, metode, dan penilaian yang beragam. Misalnya, menggunakan media visual, audio, atau proyek praktis untuk mengakomodasi gaya belajar berbeda.
Kolaborasi dalam Kelompok Beragam
Pembelajaran kooperatif memungkinkan siswa saling belajar dan menghargai perbedaan. Guru berperan sebagai fasilitator yang memastikan setiap anggota kelompok berkontribusi secara adil.
Kurikulum yang Merefleksikan Keberagaman
Materi pembelajaran harus inklusif, mencerminkan berbagai budaya dan latar belakang siswa. Hal ini membantu siswa merasa terwakili dan menumbuhkan rasa memiliki.
Baca Juga: Cek Rincian Gaji dan Tunjangan Guru Lulusan PPG 2025, Berapa yang Akan Diterima?
Pendekatan Alternatif: Fokus pada Perkembangan Individu
Beberapa guru menerapkan pendekatan berbasis proyek, di mana siswa diberi kebebasan berekspresi sesuai minat dan kemampuan.