POSKOTA.CO.ID - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Hillary Brigitta Lasut tengah menjadi sorotan publik.
Hal tersebut lantaran viral di media sosial dirinya menyatakan penolakannya untuk kembali menanggung biaya pemulangan pekerja migran ilegal dari Kamboja.
Pernyataan Hillary Brigitta tersebut diketahui publik melalui unggahan di akun Instagram Story miliknya, @hillarybrigitta.
Hillary menegaskan, bantuan terbaik yang bisa ia berikan bukan lagi memulangkan pekerja migran ilegal, melainkan memberikan pendidikan dan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Hillary juga menyampaikan permohonan maaf kepada publik, namun ia tak menutupi rasa kecewanya.
Ia menegaskan, peringatan tentang risiko menjadi pekerja migran ilegal telah sering disampaikan, namun masih banyak yang mengabaikan.
Profil dan Latar Belakang Keluarga Hillary Brigitta Lasut
Hillary Brigitta Lasut lahir di Manado, 22 Mei 1996, dan dikenal sebagai salah satu anggota DPR termuda ketika pertama kali duduk di Senayan pada usia 23 tahun.
Karier politiknya dimulai dari Partai NasDem, sebelum kemudian berpindah ke Partai Demokrat menjelang Pemilu 2024.
Pada Pemilu 2019, Hillary berhasil meraih 70.345 suara di daerah pemilihan Sulawesi Utara, dan duduk sebagai anggota Komisi III DPR RI yang membidangi hukum, HAM, dan keamanan.
Pada Pemilu 2024, ia kembali mencatatkan prestasi dengan meraih 310.780 suara, tertinggi di dapil Sulut.
Namun, siapa sebenarnya Hillary Brigitta? Banyak yang belum tahu bahwa Hillary bukan berasal dari kalangan orang biasa.'
Melainkan dari keluarga politisi yang cukup berpengaruh di Sulawesi Utara.
Hillary merupakan anak semata wayang dari Elly Engelbert Lasut, seorang politisi senior yang pernah menjabat sebagai Bupati Kepulauan Talaud selama tiga periode: 2004–2009, 2009–2012, dan 2019–2024.
Ibunya, Telly Tjanggulung, juga dikenal aktif di dunia sosial-politik Sulawesi Utara.
Baca Juga: Sosok Denny Lentera Siapa? Viral Pria Diduga Jadi Penyebab Gagalnya Pernikahan Jelang Akad
Tak mengherankan jika Hillary sudah akrab dengan dunia politik sejak muda.
Ia juga sempat menekuni dunia bisnis sebagai Direktur Operasional CV Mutiara Sakti, perusahaan obat herbal Cina yang berbasis di Jakarta, sebelum akhirnya terjun ke dunia legislatif.
