“Begitu juga pelantikan pejabat Indonesia di luar negeri, misalnya di Kedubes, juga dengan Bahasa Indonesia,” tambah Yudi.
“Tak mengherankan jika aksi walkout Wakil Ketua DPR itu mendapat respons positif dari netizen di media sosial ya,” kata Heri.
“Ya, karena dianggap tidak lazim, meski itu untuk menegaskan slogan sebagaimana ketika proses pemilihan rektor. Kalau pidato sambutan,okelah,”kata Yudi.
“Dapat dipahami karena ucapan itu bertujuan akan komit dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagaimana slogan pemilihan, tetapi undangan yang hadir, utamanya dari luar tidak mengetahui asal muasalnya, yang mereka dengar pengucapan dengan bahasa Inggris,” urai mas Bro.
“Semoga insiden serupa tak terulang,” kata Heri. (Joko Lestari)