“Tidak semua pemilik hewan berlatar belakang dari kalangan mampu. Kadang mereka rescue kucing atau anjing liar dan merawatnya. Mereka adalah garda terdepan dalam bantuan pada hewan domestik,” kata Kenneth.
Ia juga menyarankan agar layanan BPJS hewan nantinya terintegrasi dengan sistem identifikasi hewan melalui microchip sebagai dasar pendataan.
Kenneth berharap Puskeswan Ragunan bisa menjadi barometer pelayanan kesehatan hewan secara nasional. “Saya ingin Puskeswan ini menjadi contoh nasional dan internasional. Ini tantangan untuk mewujudkan rumah sakit hewan berstandar internasional,” ujarnya.