POSKOTA.CO.ID – Ketika seseorang keluar dari hubungan yang toksik, proses penyembuhan bukanlah pilihan, melainkan suatu keharusan.
"Orangnya mungkin sudah tidak ada dalam hidupmu, tapi kalau kamu tidak menyembuhkan diri, mereka tidak akan pernah benar-benar pergi dari pikiranmu," kata mental health advocate Gayathri Arvind, dikutip oleh Poskota dari kanal YouTube Abhasa - Mental Health. Inilah sebabnya mengapa penyembuhan adalah langkah yang tidak bisa ditawar.
Hubungan yang merusak tidak hanya melukai secara emosional, tetapi juga meninggalkan pola-pola dan luka batin yang terbawa hingga ke relasi selanjutnya, bahkan ke cara kita memperlakukan diri sendiri.
Tanpa penyembuhan yang tepat, kita akan terus mengulang siklus yang sama, menarik orang yang serupa dan secara tidak sadar memperlakukan diri sendiri dengan cara yang buruk, seperti yang pernah dilakukan oleh pasangan terdahulu.
Baca Juga: Stres Bekerja? Ini 4 Tips Jaga Kesehatan Mental untuk Para Karyawan
Berikut ini empat langkah penting untuk menyembuhkan diri dari hubungan toksik:
Langkah 1: Putus Total, Bukan Hanya Secara Fisik
Gayathri menjelaskan bahwa hubungan toksik bekerja seperti kecanduan, bukan sekadar metafora. Otak kita kecanduan naik-turun emosional yang terus-menerus diciptakan oleh pasangan toksik. Suatu hari mereka memuji dan menunjukkan cinta, lalu keesokan harinya bersikap dingin dan mengabaikan.
“Perilaku semacam ini memicu ‘intermittent reinforcement’, sebuah kondisi di mana otak kebingungan karena tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya,” jelas Gayathri Arvind.
Efeknya? Otak terus-menerus waspada, mengejar sensasi ‘high’ dari drama dan perhatian, bahkan jika itu menyakitkan. Maka saat hubungan berakhir, otak tak tahu harus berbuat apa dalam keheningan. Kita pun terdorong untuk menghubungi mereka kembali, melihat media sosial mereka, bahkan mengirim pesan “sekadar menanyakan kabar”.
Oleh karena itu, langkah pertama adalah putus total, tidak ada pesan, tidak menguntit media sosial, tidak mencari penutupan. “Setiap kali kamu kembali, meski hanya online, kamu memberi otakmu ‘suntikan kecanduan’ lagi,” tegas Gayathri. Putus kontak bukan berarti kamu kejam, kamu hanya sedang memilih dirimu sendiri.
Baca Juga: Ingin Hidup Bahagia? Ini 10 Tips Menjaga Kesehatan Mental Agar Tidak Mudah Stress