POSKOTA.CO.ID - Stres dan anxiety memiliki titik awal yang berbeda. Stres biasanya disebabkan oleh pemicu eksternal seperti tekanan kerja, masalah keuangan, atau konflik keluarga. Artinya, kondisi ini bersifat reaktif terhadap situasi tertentu.
Sementara itu, kecemasan (anxiety) lebih sering muncul dari dalam diri sendiri, tanpa pemicu nyata. Seseorang bisa merasa khawatir berlebihan tanpa sebab yang jelas. Anxiety juga cenderung berlangsung lebih lama daripada stres dan berpotensi menjadi kronis.
Menurut Elizabeth Hoge, M.D., dari Georgetown University Medical Center, kondisi tekanan batin seperti ini sebenarnya tidak alami jika berlangsung terus-menerus. Ia menekankan pentingnya membedakan antara stres biasa dan kecemasan klinis, karena keduanya membutuhkan penanganan yang berbeda.
Gejala Fisik dan Psikologis: Mirip Tapi Tidak Sama
Baik stres maupun anxiety bisa memicu gejala fisik serupa, seperti:
- Sakit kepala
- Ketegangan otot
- Gangguan tidur
- Peningkatan denyut jantung
- Keringat dingin
Namun, anxiety kerap disertai gejala tambahan yang lebih intens, seperti:
- Rasa takut berlebihan akan masa depan
- Mati rasa atau kesemutan
- Kabut otak (brain fog)
Gejala psikologisnya pun berbeda. Stres membuat seseorang lebih mudah marah, merasa tertekan, dan gelisah. Sementara anxiety ditandai dengan perasaan takut dan cemas yang menetap tanpa henti.
Menurut laporan National Institute of Mental Health, gejala-gejala tersebut jika dibiarkan, dapat mengganggu fungsi harian seperti pekerjaan, hubungan sosial, hingga kualitas tidur.
Diagnosis Medis: Anxiety Bisa Didiagnosis, Stres Tidak
Perbedaan krusial lainnya adalah bahwa anxiety merupakan kondisi medis yang dapat didiagnosis, sedangkan stres tidak.
Gangguan kecemasan diklasifikasikan dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Edisi Kelima (DSM-5). Ada beberapa jenis anxiety disorder, seperti:
- Generalized Anxiety Disorder (GAD)
- Panic Disorder
- Social Anxiety Disorder
Untuk mendapatkan diagnosis, dokter atau psikolog akan menilai durasi gejala, tingkat gangguan dalam kehidupan sehari-hari, dan seberapa intens perasaan cemas itu dirasakan.