POSKOTA.CO.ID – Pembelajaran yang efektif tidak hanya bergantung pada teori semata, melainkan juga pada pengalaman nyata.
Bagi para calon pendidik yang sedang mempersiapkan diri menghadapi ujian Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2025, pemahaman mendalam mengenai konsep Experiential Learning sangat penting.
Artikel ini membahas inti soal latihan pemahaman dari Modul 2 Topik 3 yang mengupas konsep eksperiensial menurut David Kolb, sehingga Anda dapat lebih memahami serta mengaplikasikannya dalam proses belajar mengajar.
Konsep Experiential Learning Menurut David Kolb
Menurut David Kolb, pembelajaran yang efektif harus berfokus pada pengalaman langsung sebagai sumber utama pengetahuan. Konsep ini menekankan bahwa setiap individu belajar melalui siklus yang melibatkan:
- Pengalaman Konkret: Berinteraksi langsung dengan situasi nyata sebagai titik tolak pembelajaran.
- Konseptualisasi Abstrak: Mengolah pengalaman tersebut menjadi konsep atau teori yang dapat dipahami.
- Pengujian Aktif: Menerapkan konsep yang telah dipahami dalam situasi baru untuk melihat hasilnya.
Penting untuk dicatat bahwa dalam latihan pemahaman tersebut, komponen refleksi aktif disebutkan bukan bagian dari Model Experiential Learning yang dikemukakan oleh Kolb.
Hal ini menekankan bahwa meski refleksi penting dalam proses belajar, istilah tersebut tidak termasuk dalam komponen inti model Kolb.
Baca Juga: Penting! Penyesuaian Jadwal PPG 2025 untuk Guru Madrasah, Simak Rinciannya
Pertanyaan Latihan dan Kunci Jawaban
Dalam latihan pemahaman Modul 2 Topik 3 PPG 2025, terdapat beberapa pertanyaan kunci yang menguji pemahaman tentang konsep ini. Berikut rangkumannya:
Definisi Experiential Learning
Soal menanyakan tentang arti dari Experiential Learning menurut David Kolb. Jawaban yang benar adalah bahwa pembelajaran harus berfokus pada pengalaman langsung, bukan semata-mata teori atau instruksi langsung dari pengajar.
Konsep ini menuntut agar setiap proses belajar diwarnai oleh interaksi nyata dengan dunia sekitar.
Komponen yang Tidak Termasuk dalam Model
Salah satu pertanyaan meminta pemahaman mengenai komponen mana yang bukan bagian dari model kolaborasi pengalaman. Di antara pilihan yang tersedia, jawaban yang tepat adalah refleksi aktif.
Ini menggarisbawahi bahwa, meskipun refleksi merupakan bagian penting dari proses pembelajaran, dalam model Kolb yang sebenarnya elemen tersebut tidak ditempatkan sebagai komponen tersendiri.
Baca Juga: CASEL dalam PPG 2025: Guru Kunci Pembentukan Karakter Siswa, Implementasi CASEL di Sekolah Indonesia
Pemahaman tentang Proses Belajar
Pertanyaan lain menekankan bahwa belajar harus dipahami sebagai proses yang menyeluruh, bukan sekadar hasil atau output semata.
Proses belajar mencakup fungsi kognisi, emosi, persepsi, dan perilaku, sehingga menunjukkan bahwa pembelajaran berlangsung secara dinamis dan melibatkan berbagai aspek pengalaman individu.
Pembelajaran Menyeluruh: Lebih dari Sekadar Output
Seringkali, pembelajaran dipandang semata sebagai hasil akhir atau output yang bisa diukur.
Namun, pendekatan experiential learning mengajak kita untuk melihat belajar sebagai sebuah proses menyeluruh.
Selain aspek kognitif, emosi dan perilaku juga turut memainkan peranan penting dalam cara seseorang memahami dan mengaplikasikan pengetahuan.
Dengan demikian, penerapan konsep ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih hidup, adaptif, dan mampu menghadapi dinamika perubahan dunia nyata.