DPKP Pandeglang Akui Banyak Alat Combine Rusak setelah Digunakan Poktan

Senin 16 Jun 2025, 17:35 WIB
Salah satu Combine bantuan dari Kementan untuk Brigade Dinas Pertanian Pandeglang. (Sumber: Istimewa)

Salah satu Combine bantuan dari Kementan untuk Brigade Dinas Pertanian Pandeglang. (Sumber: Istimewa)

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang, M Nasir mengakui banyak alat mesin panen padi jenis combine milik Brigade DPKP yang rusak dan terbengkalai setelah digunakan kelompok tani (poktan).

Meski sudah banyak combine yang merupakan aset Brigade DPKP Pandeglang yang rusak, terbengkalai bahkan tercecer, namun pihak DPKP masih saja mengalihkan bantuan alat combine Brigade ke poktan.

Seperti yang diketahui sebelumnya, Brigade DPKP Pandeglang, mendapatkan bantuan tiga unit combine dari Kementerian Pertanian (Kementan) pada tahun 2025 ini.

Namun, ketiga unit combine tersebut dialihkan kepada kelompok tani yang ada di Kecamatan Cikeusik dan Sindangresmi.

Alasan Kepala DPKP Pandeglang, mengalihkan bantuan combine tersebut agar dioperasionalkan, dirawat dan dijaga. Karena pihaknya khawatir kalau ketiga combine tersebut ada di dinas, banyak dirongrong.

Menurut Kepala DPKP Pandeglang, bahwa secara keseluruhan alat combine milik Brigade DPKP Pandeglang, hampir ada 10 unit, ditambah dengan bantuan dari Kementan 3 unit tahun ini, jadi semuanya di kisaran 13 unit.

Baca Juga: Alasan DPKP Pandeglang Alihkan 3 Unit Combine Bantuan Kementan ke Poktan

"Namun, semua dalam keadaan rusak berat, semua gak ada," ungkapnya melalui sambungan telepon, kemarin.

Saat dipertegas lagi, secara keseluruhan ada berapa combine milik Brigade DPKP Pandeglang yang saat ini rusak. Nasir mengaku ada sekitaran 10 unit.

"Ada sekitar 10 unit mah combine milik Brigade DPKP Pandeglang yang dulu-dulu kondisinya rusak dan gak ada. Seperti dari tahun 2016 tahun 2017 itu," katanya.

"Jadi, combine milik Brigade DPKP Pandeglang yang saat ini ada hanya 3 unit itu. Namun alat yang dulu-dulu itu udah gak ada rusak semua, masih di petani-petani semua itu mah," sambung Nasir.

Ketika ditanya kenapa bantuan combine dari Kementan 3 unit itu dialihkan lagi kepada poktan, sementara aset-aset yang sebelumnya juga rusak dan entah dimana keberadaannya. Nasir mengaku, dirinya bisa menjamin tidak seperti alat-alat yang dulu.

"Insyaallah tiga unit combine yang ada di poktan saya jamin, kan sudah dibuat KSO-nya. Mereka harus ngikutin, kalau combine itu mau bawa ke luar harus ada persetujuan dulu," kilahnya.


Berita Terkait


News Update