Refleksi Modul 1 Topik 3 PPG 2025: Mengapa Pendekatan TaRL dan UbD Relevan untuk Kurikulum Merdeka? Ini Jawabannya

Minggu 15 Jun 2025, 10:06 WIB
Strategi Baru PPG 2025: TaRL Jadi Pendekatan Efektif Tingkatkan Kualitas Pembelajaran Dasar. (Sumber: Pinterest)

Strategi Baru PPG 2025: TaRL Jadi Pendekatan Efektif Tingkatkan Kualitas Pembelajaran Dasar. (Sumber: Pinterest)

POSKOTA.CO.ID - Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2025 menjadi titik krusial dalam transformasi kualitas tenaga pendidik di Indonesia.

Dalam Topik 3 Modul 1, guru diajak untuk memahami dan menerapkan pendekatan Teaching at the Right Level (TaRL) metode yang menyesuaikan strategi pengajaran dengan tingkat kemampuan aktual siswa, bukan berdasarkan jenjang kelas semata.

Ini merupakan langkah signifikan untuk memastikan pembelajaran benar-benar menyentuh kebutuhan peserta didik.

Baca Juga: Polisi Buru Pelaku Begal Mahasiswa Kedokteran di Lapangan Banteng Jakpus

Pendidikan Profesi Guru: Mengantar Guru Menjadi Fasilitator Pembelajaran

Sejalan dengan pernyataan dalam buku Pendidikan Profesi Guru karya Neni Mariana dkk (2022:48), disebutkan bahwa:

“Tujuan utama PPG adalah membentuk lulusan yang mampu melakukan peran sebagai guru dan berfokus pada keberhasilan belajar peserta didiknya.”

Refleksi terhadap Topik 3 Modul 1 menjadi momen introspeksi penting bagi guru untuk mengevaluasi pendekatan pembelajaran mereka.

Dengan bekal pendekatan TaRL dan prinsip Understanding by Design (UbD), guru didorong untuk lebih kreatif dan strategis dalam merancang pembelajaran yang kontekstual, menyenangkan, dan inklusif.

Pendekatan Teaching at the Right Level (TaRL): Menyesuaikan Pengajaran dengan Kebutuhan Nyata

Pendekatan TaRL menekankan bahwa keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh sejauh mana guru mampu menyesuaikan strategi dengan kemampuan awal siswa.

Bukan rahasia lagi bahwa dalam satu kelas, rentang kemampuan belajar siswa sangat beragam. Oleh karena itu, model pembelajaran satu arah atau seragam tidak lagi relevan.

Melalui refleksi ini, guru memperoleh kesadaran bahwa mereka perlu mengubah paradigma dari pengajar ke fasilitator. Guru menjadi pendamping yang mendeteksi kebutuhan belajar siswa, lalu merancang aktivitas pembelajaran yang merangsang pertumbuhan kemampuan individual.

Understanding by Design (UbD): Rancang Belajar dari Tujuan Akhir


Berita Terkait


News Update