POSKOTA.CO.ID – Dalam kerangka Modul 2 PPG 2025, guru tidak hanya diminta untuk memahami teori Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) semata, tetapi juga untuk mengintegrasikannya secara nyata di ruang kelas.
Pendekatan ini mengutamakan tiga pilar utama, yaitu penggunaan kerangka kerja CASEL, penerapan experiential learning, dan penguatan school well-being.
Oleh karena itu, simak terus artikel ini sampai selesai untuk mengetahui bagaimana ketiga pilar tersebut diwujudkan dalam proses pembelajaran.
Baca Juga: Ringkasan Jawaban Cerita Reflektif Modul 3 Topik 2 PPG 2025: Mindmap Urgensi Pendidikan Nilai
Kerangka CASEL sebagai Dasar Utama
Kerangka CASEL (Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning) menjadi landasan penting dalam penerapan PSE. Pendekatan ini menekankan lima kompetensi kunci yang meliputi:
- Kesadaran Diri: Mengenali dan memahami emosi serta potensi diri.
- Pengelolaan Diri: Kemampuan mengelola emosi dan perilaku dalam menghadapi situasi yang menantang.
- Kesadaran Sosial: Menghargai perasaan dan perspektif orang lain.
- Keterampilan Berelasi: Membangun hubungan yang sehat dan produktif dengan sesama.
- Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab: Menilai situasi secara kritis dan memilih tindakan yang tepat.
Dalam praktiknya, guru mengajak siswa untuk aktif berpartisipasi. Misalnya, di awal pelajaran, guru dapat mengajak siswa melakukan refleksi suasana hati atau mendiskusikan pengalaman emosi melalui permainan peran. Dengan cara ini, lima kompetensi tersebut tidak hanya dipahami secara teoritis, tetapi juga dilatih melalui interaksi langsung di kelas.
Experiential Learning: Belajar Lewat Pengalaman Nyata
Penerapan PSE juga didukung oleh metode experiential learning, yang berlandaskan pada siklus Kolb:
- Pengalaman Nyata: Siswa terlibat langsung dalam kegiatan praktis, misalnya dalam pembentukan kelompok untuk menyelesaikan masalah.
- Refleksi: Setelah kegiatan, siswa didorong untuk mencatat dan mendiskusikan perasaan mereka.
- Konseptualisasi: Guru membantu mengaitkan pengalaman tersebut dengan teori, seperti konsep empati dan komunikasi efektif.
- Percobaan Aktif: Siswa diberikan kesempatan untuk menerapkan pemahaman baru dalam situasi praktis berikutnya.
Metode ini membantu siswa untuk tidak hanya belajar dari buku, tetapi juga memahami nilai-nilai emosi dan sosial melalui pengalaman yang dapat mereka rasakan sendiri, sehingga menguatkan pemahaman mereka tentang pentingnya kolaborasi dan komunikasi dalam menyelesaikan konflik.
Baca Juga: Cek Kunci Jawaban Cerita Refleksi Modul 3 Topik 2 PPG 2025 Tentang Mindmap Urgensi Pendidikan Nilai
Penguatan School Well-Being
Selain dua pilar di atas, penguatan school well-being menjadi tujuan penting dalam upaya menerapkan PSE.