Soal yang saya berikan mencakup, penjumlahan dan pengurangan dua angka dan soal cerita dasar dengan konteks kehidupan sehari-hari/
Hasilnya menunjukkan variasi yang signifikan. Di mana, beberapa siswa terlihat belum menguasai operasi dasar.
Sementara, sebagian lainnya sudah dapat menyelesaikan soal-soal tersebut dengan lancar.
Data ini menjadi landasan penting dalam merancang strategi pembelajaran yang adil dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
2. Perencanaan Strategi TaRL
Berdasarkan hasil asesmen, saya membagi siswa ke dalam tiga kelompok belajar diantaranya yakni.
- Kelompok Dasar: Membutuhkan penguatan materi dasar
- Kelompok Menengah: Sudah memahami sebagian besar materi
- Kelompok Mahir: Mampu menyelesaikan soal dengan baik dan siap menerima tantangan lanjutan
Saya menyiapkan lembar kerja (LKPD) khusus untuk masing-masing kelompok, disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan kebutuhan pembelajaran mereka.
Selain itu, saya juga merancang sistem rotasi waktu, agar setiap kelompok dapat memperoleh pendampingan langsung dari guru secara bergiliran.
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Selama proses pembelajaran, pendekatan TaRL terbukti meningkatkan partisipasi dan kepercayaan diri siswa.
Kelompok dasar mendapatkan bimbingan langsung dan contoh soal yang sederhana
Kemudian kelompok menengah diberi latihan bertahap untuk memperkuat pemahaman
Sementara, kelompok mahir ditantang dengan soal aplikatif dan eksploratif
Siswa menjadi lebih fokus, tidak merasa terbebani dengan soal yang terlalu sulit atau bosan dengan soal yang terlalu mudah.