Strategi Investasi Ala Ray Dalio Penasihat Danantara, Yuk Coba Pelajari!

Kamis 12 Jun 2025, 19:51 WIB
Potret Ray Dalio penasihat Danantara yang dikenal sebagai tokoh keuangan global. (Sumber: Makmur.id)

Potret Ray Dalio penasihat Danantara yang dikenal sebagai tokoh keuangan global. (Sumber: Makmur.id)

POSKOTA.CO.ID - Ray Dalio merupakan pendiri Bridgewater Associates dan salah satu tokoh paling berpengaruh di kancah global dan kini menjadi Dewan Penasihat Investasi Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Penunjukan Ray Dalio ini bukan sekadar langkah strategis bagi Indonesia, melainkan juga penegasan komitmen negara dalam memperkuat posisinya sebagai pemain utama di lanskap investasi global.

Agar kita bisa mempertajam literasi finansial serta memahami terkait investasi, mari kita selami lebih dalam strategi investasi Ray Dalio dan potensi kontribusinya terhadap pengelolaan aset negara melalui Danantara sebagaimana dilansir dari laman Makmur.id pada Kamis, 12 Januari 2025.

Baca Juga: 7 Strategi Jitu Meraih Financial Freedom dengan Gaji Pas-pasan

Mengenal Sosok Ray Dalio

Ray Dalio adalah nama besar dalam dunia keuangan internasional. Ia mendirikan Bridgewater Associates pada tahun 1975, yang kini menjelma menjadi perusahaan hedge fund terbesar di dunia.

Ray Dalio dikenal luas melalui prinsip-prinsip manajemen dan kepemimpinan yang ia tuangkan dalam buku fenomenal "Principles".

Selain itu, ia juga diakui sebagai pionir strategi investasi risk parity, sebuah pendekatan yang menekankan pentingnya diversifikasi risiko di berbagai kelas aset.

Tujuan dari strategi tersebut ialah untuk mengurangi volatilitas dan menciptakan portofolio yang jauh lebih stabil.

Baca Juga: 6 Sektor Investasi Terbaik di Tahun 2025, Jangan Sampai Tidak Tahu!

Maka tak heran jika Ray Dalio disebut sebagai salah satu investor paling visioner dalam beberapa dekade terakhir.

Bergabung dengan Danantara

Pada 24 Maret 2025, Ray Dalio secara resmi ditunjuk sebagai anggota Dewan Penasihat Investasi Danantara.

Danantara sendiri merupakan lembaga yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia dengan tujuan utama mengelola dan mengoptimalkan kekayaan negara.

Kehadiran Ray Dalio di Danantara diharapkan dapat memperkuat kredibilitas lembaga ini di mata investor global.

Baca Juga: Tata Cara Berinvestasi Reksadana di Aplikasi MyBCA

Dengan pengalaman panjangnya dalam mengelola portofolio berskala besar, ia berpotensi memberikan masukan strategis yang krusial.

Ini termasuk penerapan pendekatan strategi risk parity untuk membentuk portofolio investasi negara yang tangguh, terdiversifikasi, dan berorientasi jangka panjang.

Peran dan Target BPI Danantara dalam Pengelolaan Kekayaan Negara

Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) adalah lembaga pengelola kekayaan negara yang resmi diluncurkan pada Februari 2025.

Misinya adalah mengoptimalkan aset milik negara khususnya dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara profesional, transparan, dan berkelanjutan.

Baca Juga: Cara Investasi Emas di Shopee, Mulai dari Rp50 Ribuan

Beberapa tugas utama Danantara, meliputi:

  • Mengelola dividen dan proses restrukturisasi BUMN.
  • Membentuk holding investasi dan entitas BUMN baru.
  • Menanamkan modal pada proyek strategis, seperti energi hijau dan infrastruktur.
  • Menjalin kemitraan dengan investor domestik maupun global.
  • Mengelola aset negara secara terpusat dan efisien.

Total aset kelolaan (AUM) Danantara diperkirakan mencapai US$900 miliar sekira Rp14.678 triliun, dengan pendanaan awal sebesar US$20 miliar dari penghematan APBN dan dividen BUMN.

Menurut Chief Investment Officer Danantara, Pandu Sjahrir alokasi investasi perdana akan dimulai usai penerimaan dividen pada akhir April 2025 lalu, dengan target pertama di pasar publik.

Baca Juga: 7 Tips Investasi di Pinjol Legal, Raih Cuan Maksimal via P2P Lending

Kemudian tujuh BUMN besar yang akan dikelola Danantara adalah Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), Telkom Indonesia (TLKM), Perusahaan Listrik Negara (PLN), Pertamina, dan Mining Industry Indonesia (MIND ID).

Dampak Kehadiran Ray Dalio bagi Danantara dan Masa Depan Investasi Indonesia

Meskipun kehadiran Ray Dalio sebagai penasihat investasi Danantara baru belum sepenuhnya terlihat, kontribusinya diperkirakan akan sangat signifikan seiring berjalannya proses pengelolaan aset negara.

Sebagai salah satu investor paling berpengaruh, Ray Dalio diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pengelolaan kekayaan negara, antara lain:

Transfer Pengetahuan Investasi Global

Ray Dalio akan membawa keahlian mendalam dalam manajemen portofolio internasional, termasuk pengelolaan risiko, strategi diversifikasi, dan pemanfaatan analisis makro untuk pengambilan keputusan investasi jangka panjang.

Meningkatkan Kredibilitas dan Kepercayaan Investor Asing

Dengan nama besar Ray Dalio, Danantara berpotensi mendapatkan kepercayaan lebih besar dari investor global.

Ini membuka peluang besar untuk menarik investasi berkualitas tinggi ke sektor-sektor unggulan nasional.

Potensi Masuknya Modal Asing ke Proyek Strategis

Sektor-sektor vital seperti energi baru dan terbarukan, hilirisasi industri, dan infrastruktur digital bisa menjadi prioritas utama dalam menarik investasi, dengan multiplier effect yang tinggi bagi perekonomian Indonesia.

Strategi Investasi Ray Dalio di Tengah Ketidakpastian Pasar

Di tengah ketidakpastian pasar saat ini, ada beberapa strategi investasi dari Ray Dalio yang sangat relevan dan dapat diterapkan oleh investor individu.

Salah satu pemikiran Ray Dalio yang paling penting adalah strategi risk parity. Strategi ini bertujuan untuk menciptakan portofolio investasi yang seimbang antara berbagai kelas aset, sehingga risiko dapat terdistribusi secara merata.

Salah satu cara mudah untuk menerapkan diversifikasi ala Ray Dalio adalah melalui reksa dana, yang sudah memiliki alokasi aset yang terdiversifikasi dalam satu produk.

Berikut adalah beberapa strategi ala Ray Dalio yang bisa diterapkan oleh investor menggunakan reksa dana:

Reksa Dana Pasar Uang

Bagi investor yang mengutamakan keamanan dan likuiditas di tengah ketidakpastian, reksa dana pasar uang bisa menjadi pilihan yang tepat.

Reksa dana ini berinvestasi pada instrumen jangka pendek, seperti deposito dan obligasi jangka pendek, yang memiliki volatilitas rendah dan lebih aman dalam menghadapi fluktuasi pasar.

Reksa Dana Pendapatan Tetap

Reksa dana pendapatan tetap, yang mayoritas portofolionya terdiri dari efek utang seperti obligasi dan sukuk, bisa diuntungkan dengan penurunan suku bunga.

Ketika suku bunga, baik dari The Fed maupun Bank Indonesia, mengalami penurunan, harga obligasi cenderung naik.

Hal ini berpotensi meningkatkan imbal hasil reksa dana pendapatan tetap. Dengan portofolio yang didominasi oleh obligasi, reksa dana ini umumnya menawarkan imbal hasil yang lebih stabil.

Reksa Dana Campuran

Reksa dana campuran bisa menjadi alternatif yang baik untuk menerapkan strategi diversifikasi ala Ray Dalio.

Dengan alokasi aset pada saham, obligasi, dan instrumen pasar uang, reksa dana campuran menawarkan potensi imbal hasil yang lebih stabil dan dapat mengelola risiko di tengah volatilitas pasar.

Itulah beberapa strategi investasi ala Ray Dalio yang dapat kamu terapkan di tengah ketidakpastian pasar.

Dengan pendekatan ini, kamu bisa meminimalkan risiko yang timbul akibat over-exposure pada satu jenis aset tertentu.

Disclaimer: Artikel ini hanya berupa informasi umum untuk menambah pengetahuan, bukan sebagai ajakan atau saran berinvestasi dalam instrumen apapun. Jika Anda berminat, sebaiknya pelajari terlebih dahulu secara mendetail karena merupakan instrumen berisiko.


Berita Terkait


News Update