Kisah Irfan Ghafur bersama Bayern Munchen menunjukkan betapa dunia digital saat ini memberi ruang luas bagi siapa pun untuk menciptakan narasi, bahkan mengaburkan antara fiksi dan fakta.
Dalam masyarakat dengan literasi digital yang masih berkembang, fenomena ini bisa menjadi alat edukasi sekaligus hiburan.
Penting bagi kita untuk merespons fenomena semacam ini dengan sikap kritis, sambil tetap memberi ruang untuk menghargai kreativitas dan inovasi dalam berkonten. Irfan mungkin bukan pemain Bayern, namun ia telah “mencetak gol” besar dalam jagat digital Indonesia.