POSKOTA.CO.ID - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), membuka lebar peluang kerja sama investasi dengan Danantara untuk memajukan proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Inisiatif ini digadang akan membawa angin segar bagi percepatan infrastruktur Indonesia yang optimal.
Menko AHY menekankan peran strategis Danantara yang tidak hanya sebagai pemegang saham BUMN, tetapi juga memiliki kemampuan untuk berinvestasi.
"Kita berharap ada kolaborasi yang baik. Kita perlu menyampaikan juga apa yang menjadi prioritas," ujar Menko AHY setelah membuka acara International Conference on Infrastructure (ICI) di Jakarta.
Baca Juga: Kronologi Kontroversi Tambang Nikel di Raja Ampat: Protes Greenpeace hingga Pencabutan Izin
Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mencari sumber pendanaan infrastruktur yang inovatif.
Sebagai tambahan informasi, sebelumnya AHY pun berencana memaparkan terkait proyek prioritas seperti Giant Sea Wall serta kereta cepat.
Selain itu, ada juga proyek pembangunan perumahan yang akan dicoba dijajaki bersama dengan investor.
Acara International Conference of Infrastructure (ICI) berlangsung pada 11-12 Juni 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Senayan.
Baca Juga: Profil Gates Foundation yang Disebut akan Berkolaborasi dengan Danantara, Begini Perannya
Sinergi Pembiayaan dan Kemitraan Berkelanjutan Melalui ICI
Menko AHY juga berharap melalui ICI, akan muncul ketertarikan dan sinergi dari berbagai pihak.
Bukan hanya dalam konteks pembiayaan infrastruktur, tetapi juga untuk menciptakan kemitraan yang berkelanjutan.
Tujuannya jelas, agar pembangunan infrastruktur Indonesia ke depan benar-benar optimal dan mencapai target.
ICI sendiri merupakan forum konferensi penting yang mempertemukan para investor global, termasuk perbankan internasional, serta pemangku kepentingan lain di sektor infrastruktur.
Dari forum ini, diharapkan pemerintah dapat menyusun prioritas proyek infrastruktur menentukan proyek mana yang perlu didahulukan atau ditunda, serta menghitung kebutuhan pendanaan.
Kemudian pentingnya kolaborasi dengan pihak swasta dan lembaga keuangan untuk mendukung investasi infrastruktur nasional.
"Tentunya Danantara juga menjadi salah satu faktor yang menentukan," jelas Menko AHY.