POSKOTA.CO.ID - Dalam konteks pembelajaran mendalam (deep learning), fokus tidak hanya pada pencapaian kognitif tetapi juga mencakup aspek afektif dan sosial.
Berdasarkan teori dilansir dari laman bpmpkaltara.kemdikbud.go.id dan channel YouTube bbgtksulsel, terdapat tiga prinsip utama dalam pembelajaran mendalam: mindful, meaningful, dan joyful.
Ketiga prinsip ini bertujuan menciptakan proses belajar yang melibatkan kesadaran, relevansi, dan kegembiraan.
Namun, analisis terhadap jurnal refleksi guru peserta PPG tahun 2025 menunjukkan bahwa salah satu prinsip ini masih kurang terlihat dalam praktik pembelajaran, yaitu joyful learning.
Baca Juga: Peluang Emas bagi Lulusan PPG, Kemensos Buka Lowongan 1.554 Guru Sekolah Rakyat
- Prinsip Mindful dan Meaningful Sudah Mulai Diterapkan
Banyak guru melaporkan dalam jurnal mereka bahwa mereka telah mengimplementasikan pendekatan mindful, seperti memulai pembelajaran dengan refleksi diri, pengecekan emosi (check-in), atau latihan pernapasan singkat.
Hal ini menunjukkan upaya membangun kesadaran diri (self-awareness) siswa sejak awal sesi belajar.
Selain itu, prinsip meaningful juga telah banyak diaplikasikan. Guru menghubungkan materi pelajaran dengan konteks kehidupan nyata siswa, misalnya mengaitkan matematika dengan pengelolaan keuangan pribadi atau menjelaskan konsep IPA melalui fenomena alam di lingkungan sekitar.
Pendekatan ini sejalan dengan prinsip bahwa pembelajaran harus relevan dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
- Prinsip Joyful Learning Masih Minim dalam Praktik
Berbeda dengan dua prinsip sebelumnya, penerapan joyful learning masih sangat terbatas. Banyak pembelajaran masih berlangsung satu arah, didominasi ceramah, dan kurang interaktif.
Akibatnya, suasana belajar cenderung monoton, tidak menumbuhkan antusiasme siswa, dan bahkan membosankan.