Padahal, pembelajaran mendalam seharusnya menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna, bukan sekadar kewajiban akademik.
- Dampak Mengabaikan Joyful Learning
Tanpa suasana yang menyenangkan, siswa berisiko mengalami kelelahan kognitif lebih cepat. Mereka mungkin hadir secara fisik tetapi tidak terlibat secara emosional, sehingga pemahaman mendalam sulit tercapai.
Joyful learning bukan sekadar hiburan, melainkan elemen kunci untuk meningkatkan keterlibatan siswa, membangun kepercayaan diri, dan menciptakan ikatan emosional positif dengan materi dan guru.
Tanpa ini, tujuan pendidikan seperti pembentukan karakter dan pengembangan kecakapan hidup akan sulit dicapai secara optimal.
- Strategi untuk Mewujudkan Pembelajaran Mendalam yang Seimbang
Guru perlu merancang pembelajaran yang mengintegrasikan ketiga prinsip secara seimbang:
- Mindful: Memulai pelajaran dengan refleksi, latihan pernapasan, atau diskusi emosional.
- Meaningful: Memberikan tugas berbasis proyek nyata, seperti simulasi bisnis atau kegiatan sosial.
- Joyful: Memasukkan elemen interaktif seperti kuis, permainan edukatif, atau role-play.
Selain itu, penggunaan media visual, aktivitas kinestetik, dan teknologi digital (seperti platform kuis online atau game edukasi) dapat meningkatkan keterlibatan dan kegembiraan siswa dalam belajar.
Baca Juga: Contoh Soal dan Kunci Jawaban UP PPG PAI 2025
Berdasarkan analisis jurnal PPG 2025, prinsip joyful learning merupakan aspek yang paling sedikit muncul dalam praktik pembelajaran mendalam.
Guru telah cukup baik dalam menerapkan mindful dan meaningful, tetapi pembelajaran yang menyenangkan masih sering diabaikan.
Padahal, suasana belajar yang menggembirakan dapat meningkatkan motivasi, memperkuat retensi memori, dan mendorong siswa untuk lebih aktif mengeksplorasi materi.