POSKOTA.CO.ID - Dalam konteks pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Tahun 2025, pemahaman terhadap pendekatan Teaching at The Right Level (TaRL) menjadi sangat krusial.
Salah satu materi penting yang diuji dalam program ini terdapat dalam Modul 1 Topik 3, yang menekankan kemampuan guru dalam merancang pembelajaran sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik, bukan hanya berdasarkan kelas atau usia. Artikel ini menyajikan kunci jawaban lengkap dari soal-soal pada modul tersebut, sekaligus memberikan pemahaman konseptual terhadap pendekatan TaRL.
Konten ini bukan hanya sebagai alat bantu belajar, melainkan juga referensi pedagogis yang dapat memperkuat kemampuan guru dalam menyusun strategi pembelajaran berdiferensiasi.
Baca Juga: Sosok Guru Demak yang Viral Usai Tendang Siswa Siapa? Identitas dan Motifnya Terkuak
Pemahaman TaRL dalam Pendidikan Profesi Guru 2025
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah bagian penting dari upaya peningkatan kompetensi tenaga pendidik di Indonesia. Dalam penyelenggaraan PPG Tahun 2025, peserta diwajibkan untuk mengikuti berbagai modul pembelajaran melalui platform resmi Direktorat Jenderal GTK. Salah satu yang paling menonjol adalah Modul 1 Topik 3, yang membahas pendekatan Teaching at The Right Level atau TaRL.
TaRL merupakan metode yang berfokus pada kemampuan aktual peserta didik, bukan pada usia atau tingkat kelas. Tujuannya adalah agar proses belajar lebih efektif, dengan menyesuaikan materi dan pendekatan berdasarkan hasil asesmen awal yang dilakukan guru.
Mengapa Modul 1 Topik 3 Menjadi Fokus?
Modul ini dirancang untuk menguji dan memperkuat kemampuan guru dalam:
- Melaksanakan asesmen awal.
- Merancang pembelajaran yang responsif terhadap hasil asesmen.
- Melakukan diferensiasi dalam pembelajaran.
- Memfasilitasi kelompok belajar berdasarkan kemampuan.
Modul ini terdiri dari 10 soal pilihan ganda, yang meskipun terlihat sederhana, sering kali membingungkan peserta karena membutuhkan pemahaman teoritis dan praktis yang matang terhadap pendekatan TaRL.
Kunci Jawaban Lengkap Modul 1 Topik 3 PPG 2025
Berikut adalah daftar pertanyaan dan kunci jawaban dari Modul 1 Topik 3 yang telah disesuaikan dengan prinsip pembelajaran profesional:
- Makna yang menggambarkan pendekatan TaRL:
Jawaban: C – Pembelajaran sesuai dengan kemampuan awal peserta didik yang beragam. - Tujuan asesmen awal dalam TaRL:
Jawaban: B – Mendapatkan data kemampuan awal peserta didik. - Pertimbangan dalam merancang aktivitas pembelajaran TaRL:
Jawaban: D – Aktivitas dirancang dengan mempertimbangkan peserta didik yang beragam. - Hal yang tidak perlu dilakukan pada rencana asesmen awal:
Jawaban: B – Melakukan identifikasi latar belakang keluarga peserta didik. - Jenis diferensiasi yang digunakan dalam TaRL:
Jawaban: E – Semua jenis diferensiasi pembelajaran dapat digunakan, disesuaikan dengan kebutuhan. - Hasil asesmen kognitif awal digunakan untuk semua hal berikut, kecuali:
Jawaban: A – Menentukan tujuan pembelajaran. - Langkah awal sebelum mengajar topik baru tanpa data kemampuan awal:
Jawaban: B – Merencanakan pelaksanaan asesmen awal. - Mengatasi kesulitan dalam kelompok belajar yang beragam:
Jawaban: B – Memfasilitasi kolaborasi dan pertukaran pengetahuan antar peserta didik. - Tahapan dalam perencanaan pembelajaran berbasis TaRL:
Jawaban: A – 1) Menentukan tujuan pembelajaran → 2) Melakukan asesmen awal → 4) Merancang kegiatan pembelajaran. - Langkah yang tidak dilakukan Ibu Diaz untuk mengatasi kesenjangan kemampuan siswa:
Jawaban: C – Menerapkan asesmen awal kognitif (karena telah dilakukan sebelumnya).
Analisis Konseptual: Membangun Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi
1. Peran Asesmen Awal
Guru perlu mengawali proses pembelajaran dengan asesmen kognitif untuk mengetahui kemampuan dasar peserta didik. Hal ini tidak hanya untuk klasifikasi akademik, tetapi juga sebagai fondasi menyusun strategi pembelajaran yang adil dan tepat guna.
2. Diferensiasi dalam Praktik
Tiga bentuk diferensiasi konten, proses, dan produk bisa digunakan bersama-sama dalam pendekatan TaRL. Penggunaan secara simultan memungkinkan peserta didik yang memiliki kebutuhan berbeda tetap merasa tertantang dan tidak tertinggal.