POSKOTA.CO.ID – Kekalahan telak Timnas Indonesia dari Jepang dengan skor 0-6 dalam laga terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 memicu perdebatan soal pendekatan taktik dan kualitas permainan skuad Garuda.
Dua pengamat sepak bola nasional, Binder Singh dan Pangeran Siahaan, menilai bahwa persoalan utama bukan semata hasil akhir, tetapi bentuk permainan yang tidak menunjukkan perkembangan signifikan.
"Pada saat gue mengkritisi seperti itu, baik dalam kemenangan maupun kekalahan, banyak yang menolak. Alasannya seragam, 'Tim ini masih berproses.' Tapi, gue kaget. Mau berproses apalagi? Ini tim sudah lama dibangun. Sekarang seharusnya kita berprogres," kata Binder Singh, dikiutip oleh Poskota dalam kanal YouTube Bola Bung Binder pada Kamis, 12 Juni 2025.
Binder menyoroti tidak adanya pola permainan yang jelas meski pelatih anyar, Justin Kluivert, telah memimpin tim.
Baca Juga: Pandit Sepak Bola: Bukan Hanya saat Kalah, Timnas Indonesia Juga Boleh Dikritik saat Menang
Ia menyebutkan bahwa Timnas gagal membangun serangan terstruktur dan bahkan tidak mencatat satu pun tembakan maupun tendangan sudut selama pertandingan.
"Yang gue lihat, why there is no pattern? Mudah kehilangan bola, tidak ada serangan ke ruang pertahanan Jepang yang terstruktur. Tidak ada shot on atau off target, hanya satu crossing yang masuk," ujar Bung Binder.
Binder juga membandingkan pendekatan antara Indonesia dan Jepang. Meskipun kedua tim melakukan rotasi, Jepang tetap tampil dominan karena konsistensi dalam sistem dan taktik yang dibangun sejak lama.
Pangeran Siahaan menguatkan pandangan tersebut dengan menekankan bahwa laga melawan Jepang seharusnya diperlakukan sebagai uji coba bernilai tinggi, bukan pertandingan yang diabaikan.
"Nah, itu kan kemarin harusnya pas kita melawan Jepang itu, kita mentreat pertandingan itu sebagai sebuah partai uji coba yang seharusnya sangat mahal harganya buat kita," kata Pangeran.